Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristirahatan Terakhir "Mister X" di TPU Pondok Ranggon....

Kompas.com - 19/01/2017, 06:06 WIB
Sheila Respati

Penulis

“Karena nisannya tidak ada, kita inisiatif sendiri dengan biaya terbatas. Kita manfaatkan kayu dari peti terus kita tulis namanya pakai spidol. Kena matahari, hujan, ya sudah hancur papan nama yang kita buat. Peti mereka kan kayunya juga tidak bagus-bagus amat. Namanya peti jatah. Sudah tidak tahu lagi siapa yang dimakamkan di situ,” ujar Andi.

Menilik ke area pemakaman, penampakan makam para jenazah tanpa identitas ini memang jauh berbeda dari makam-makam lainnya. Cukup menyedihkan.

Hanya ada gundukan-gundukan tanah merah tak beraturan. Nisan papan yang dibuat seadanya dari sisa kayu peti juga berdiri tampak tidak kokoh.

Sebagian nisan bertuliskan nama, sebagian lagi hanya bertuliskan “tidak dikenal” diikuti dengan usia dan nomor registrasi.

Dari jauh terlihat ada dua makam yang berbeda dari makam-makam tunawan lainnya. Gundukkan tanahnya rapi ditutupi rumput hijau. Nisannya pun terbuat dari batu dan bertuliskan nama lengkap. Layaknya makam pada umumnya.

“Itu dia yang korban kecelakaan di Cipinang. Keluarga cari ke sini terus ketemu. Jadi dirawat sama keluarganya. Ditanami rumput. Beruntung. Untuk yang tidak ada keluarganya ya seperti ini kondisinya. Budget perawatan nyaris tidak ada untuk makam mereka,” kata Andi lagi.

Pekerja Harian Lepas di TPU Pondok Ranggon saat ini turut membantu merawat makam para jenazah tanpa identitas itu. Setidaknya mereka menjaga kebersihan dan meratakan kembali tanah yang longsor seusai hujan mengguyur. Namun, untuk menanami tanah kubur dengan rumput agar tidak longsor, atau pemasangan nisan yang layak, tidak bisa dilakukan.

“Untuk pangkas alang-alang yang tinggi saja kita sulit. Mesin potong rumput hanya ada tujuh, masing-masing perlu bensin  3 liter. Luas tanah kita ini 67-100 hektare. Satu hari pangkas rumput tidak bisa selesai. Tidak cukup biayanya untuk bensin,” katanya lagi.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com