Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 18/01/2017, 09:15 WIB
|
EditorSabrina Asril

KOMPAS.com — Pasca-ledakan bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, foto seorang anggota polisi terluka yang tengah dievakuasi viral di media sosial. Anggota polisi dalam foto tersebut adalah Ipda Denny Mahieu, anggota Sat Gatur Ditlantas Polda Metro Jaya.

Dari semua anggota polisi lainnya yang menjadi korban, kondisi Ipda Denny bisa dikatakan paling parah karena ia berhadapan langsung dengan bom yang diletakkan tersangka teroris di dalam pos polisi. Tiga rekannya yang lain mengalami luka tembak.

Setahun lalu, tepatnya pada 14 Januari 2016, Ipda Denny yang saat itu masih berpangkat Aiptu tengah menjalani tugas hariannya sebagai anggota tim urai. Ia kebetulan tengah berpatroli di kawasan MH Thamrin.

Entah mengapa dalam patrolinya tersebut, Ipda Denny memutuskan untuk masuk sejenak ke pos polisi yang berada di perempatan besar Jalan MH Thamrin tersebut.

“Sebenarnya hari itu saya punya firasat tidak enak. Saya tidak tahu kenapa. Namun, saya berdoa saja, dan menjalankan tugas saya seperti biasa,” katanya.

(Baca: Setahun Berlalu, Masihkah Ledakan Bom Thamrin Meninggalkan Luka?)

Tidak lama ia mendengar suara ledakan yang sumbernya tidak jauh dari pos polisi tempatnya berada. Sigap, ia pun langsung meraih radio panggilnya dan melaporkan ledakan tersebut.

“Saya hanya dengar ledakan, belum tahu ledakan apa, tetapi entah mengapa mulut saya ini latah, saya katakan apa ini bom? Tidak lama perkiraan saya hanya selang 20 detik, ledakan terjadi di pos tempat saya berada,” ujarnya.

Anehnya sebelum ledakan terjadi, Ipda Denny sempat merasa tersetrum di bagian tubuh kirinya. Radio yang dipegangnya terlepas, begitu juga dengan ponsel di kantongnya. Entah hilang ke mana. Kemudian lima detik setelah merasakan setruman, tubuhnya didera ledakan.

“Radio dan ponsel di tangan saya terpental. Entah kenapa. Kemudian ada suara ‘ngguuuung tak tak!’ dan ledakan terjadi. Suara masuk ke telinga, kepala saya langsung rasanya muter. Merinding saya kalau cerita ini,” ujarnya.

Cairan darah bercampur nanah mengalir dari telinganya. Ia perlahan mencoba duduk dan menyadari bahwa kakinya telah dibanjiri oleh darah. Rasa nyeri langsung menyergap.

“Allah, tolong saya,” serunya di dalam hati saat itu.

Beruntung, tidak lama kemudian mobil Dirlantas datang menyelamatkannya. Ia dievakuasi dan menerima pertolongan pertama di RS Cipto Mangunkusumo. Pukul 11.30 WIB, dokter mengoperasi luka-lukanya. Operasi tersebut baru selesai pada pukul 04.00 WIB hari berikutnya.

Selama sebulan penuh ia harus dirawat. Pemulihan fisik dan kesehatannya pun memakan waktu lumayan lama. Bekas luka yang cukup besar tersisa di sepanjang lengan dan kaki kanannya. Telinga kanannya tidak lagi dapat mendengar dengan baik.

Ia pun kehilangan satu ruas jari kelingking kirinya. Hingga saat ini, ia masih sering merasa sakit di kepalanya. Menurut dokter yang menanganinya, sakit kepala tersebut baru dapat pulih kira-kira dua tahun lagi.

“Saya tidak mengeluhkan apa pun. Ini adalah takdir saya. Saya bersyukur selama dari kejadian hingga proses pemulihan, saya dibantu oleh banyak pihak. Pak Kapolri saat itu, rekan-rekan di tempat saya bertugas, dokter, berbagai pihak, dan terutama keluarga,” ujarnya.

Ayah dua orang anak ini baru bisa kembali bertugas pada 16 November 2016 lalu. Ia kini sudah tidak lagi ditugaskan sebagai tim urai, tetapi berkantor di Sat Gatur Polda Metro Jaya. Meski luka fisiknya meninggalkan bekas, secara batin, Ipda Denny mengatakan dirinya sudah pulih.

“Saya tidak sedikit pun menyimpan dendam kepada pelaku,” ujarnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih atas doa-doa yang diberikan oleh masyarakat Indonesia untuk kesembuhannya.

"Saya tidak terbayang kalau orang lain seumpama ibu-ibu, anak-anak, atau siapa yang lewat yang menjadi korban ledakan itu. Sedih sekali," ujarnya.

 

Kompas TV 4 Terduga Teroris Terkait Bom Sarinah Ditangkap

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

MK: Tak Relevan Menyamakan Masa Jabatan Kepala Desa dengan Presiden

MK: Tak Relevan Menyamakan Masa Jabatan Kepala Desa dengan Presiden

Nasional
Memilih Pemimpin yang Menguasai Geopolitik Indonesia

Memilih Pemimpin yang Menguasai Geopolitik Indonesia

Nasional
Ratusan Huntara Bunga Siap Dihuni Penyintas Gempa Cianjur

Ratusan Huntara Bunga Siap Dihuni Penyintas Gempa Cianjur

Nasional
Modus Cuci Uang Oknum Kemenkeu: Punya 5-8 Perusahaan Cangkang, Pakai Nama Sopir hingga Tukang Kebun

Modus Cuci Uang Oknum Kemenkeu: Punya 5-8 Perusahaan Cangkang, Pakai Nama Sopir hingga Tukang Kebun

Nasional
Indonesia Fokus Hindari Sanksi FIFA, Jangan sampai Dikucilkan dari Sepak Bola Dunia

Indonesia Fokus Hindari Sanksi FIFA, Jangan sampai Dikucilkan dari Sepak Bola Dunia

Nasional
Ganjar Blunder soal Tolak Israel, 'Dirujak' Warganet, dan Elektabilitasnya yang Terancam

Ganjar Blunder soal Tolak Israel, "Dirujak" Warganet, dan Elektabilitasnya yang Terancam

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Masa Jabatan Kades di MK Kandas | Kapolri Lantik Kabaintelkam

[POPULER NASIONAL] Gugatan Masa Jabatan Kades di MK Kandas | Kapolri Lantik Kabaintelkam

Nasional
Muhaimin Bakal Hadiri Acara Silaturahmi Ramadhan PAN

Muhaimin Bakal Hadiri Acara Silaturahmi Ramadhan PAN

Nasional
Tanggal 3 April Hari Memperingati Apa?

Tanggal 3 April Hari Memperingati Apa?

Nasional
RUU Jakarta Mulai Dibahas jelang Pemindahan Ibu Kota ke IKN

RUU Jakarta Mulai Dibahas jelang Pemindahan Ibu Kota ke IKN

Nasional
BERITA FOTO: Simulasi Perang Khusus Awali Penyematan Brevet Kopaska

BERITA FOTO: Simulasi Perang Khusus Awali Penyematan Brevet Kopaska

Nasional
Ditjen HAM Sebut 60 Persen Tahanan di Indonesia Terkait Kasus Narkotika

Ditjen HAM Sebut 60 Persen Tahanan di Indonesia Terkait Kasus Narkotika

Nasional
BERITA FOTO: Alkes Bekas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Akan Dihibahkan

BERITA FOTO: Alkes Bekas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Akan Dihibahkan

Nasional
Amnesty International Menilai Ada Ego Kelompok dalam Penolakan Timnas Israel

Amnesty International Menilai Ada Ego Kelompok dalam Penolakan Timnas Israel

Nasional
BERITA FOTO: Nakes dan Relawan RSDC Wisma Atlet Kemayoran Dipulangkan

BERITA FOTO: Nakes dan Relawan RSDC Wisma Atlet Kemayoran Dipulangkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke