Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Setuju Calon Jemaah Haji Lanjut Usia Diprioritaskan

Kompas.com - 17/01/2017, 19:13 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah sepakat terhadap rencana "pemangkasan" daftar tunggu calon jemaah haji yang sudah lansia.

Permasalahan mengenai banyaknya jumlah jemaah haji berusia lanjut memang bukan hal baru.

Akan tetapi, realisasinya semakin terlihat setelah Komisi VIII mengadakan rapat bersama Kementerian Agama, Kementerian Sosial, dan Kementerian Perhubungan, Senin (15/1/2017).

"Saya juga akan kontak secara khusus Menteri Agama. Data di lapangan dalam setiap pengawasan, problem kita banyak sekali dengan (jemaah) yang sudah sangat tua," kata Fahri, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/1/2017).

Ia menyebutkan, di rumah sakit yang dibangun Kementerian Kesehatan di Arab Saudi, mayoritas pasien adalah jemaah berusia lanjut.

Biasanya, mereka mengalami patah kaki atau penyakit yang kambuh.

Permasalahan banyaknya jemaah lansia, menurut Fahri, harus diselesaikan terlebih dahulu.

Ia mengusulkan, jemaah lansia harus diprioritaskan dalam pemberangkatan haji, sekalipun setorannya belum lunas.

"Kalau sudah bayar DP, yang penting ada penjamin. Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) harusnya tetap bisa memprioritaskan yang tua dulu dengan memakai surat jaminan dari keluarganya," ujar Fahri.

"Dan juga karena sudah ada BPKH, uang kita ini sampai Rp 86 triliun harusnya bisa dipakai," lanjut dia.

Fahri menyebutkan, di negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darusalam, usia jemaah haji tertua rata-rata di usia 50 hingga 60 tahun.

Sementara, jika ada jemaah haji lansia di negara-negara tersebut, mereka adalah jemaah haji yang sudah pernah pergi berhaji sebelumnya.

Mengenai batas umur lansia, Fahri mengatakan, "pemangkasan" jemaah haji lansia bisa dimulai dari yang umurnya paling tua.

"Kalau masih ada yang 90 (tahun), selesaikan 90. Kalau masuk 80 (tahun), selesaikan dulu 80," kata dia.

"Sehingga layer paling senior dari jemaah haji kita itu bisa hilang. Maka setiap tahun, makin tahun yang pergi haji usianya bisa lebih muda," ujar Fahri. 

Kompas TV Jokowi: Kuota Haji Indonesia 2017 Naik 52.200 Orang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com