JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyayangkan pemblokiran terhadap tiga akun Twitter yang berafiliasi dengan FPI.
Padahal, menurut dia, selama ini Twitter tidak mudah melakukan pemblokiran akun tanpa prosedur yang berlaku.
Akun-akun yang diblokir di antaranya @DPP_FPI, @syihabrizieq, dan @HumasFPI.
"Jadi kalau tiba-tiba diblok ini atas permintaan siapa? Apakah atas permintaan pemerintah, Kominfo? Sementara kemarin Kominfo sudah menyatakan membantah kalau mereka tidak pernah memblokir," kata Rizieq, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/1/2017).
Pemblokiran terhadap akun yang berafiliasi dengan FPI pun memunculkan protes netizen yang merupakan simpatisan FPI, mereka yang pernah terlibat aksi 212 (2 Desember 2016), dan Muslim Cyber Army.
Bahkan, kata Rizieq, para simpatisan mengganti foto-foto profil mereka dengan logo FPI.
"Ini adalah gerakan netizen. Murni gerakan para pengguna medsos yang cinta akan kebenaran," kata Pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) itu.
Rizieq juga menganggap wajar jika kini muncul seruan untuk memboikot Twitter.
Ia meminta Twitter untuk memberi penjelasan terkait hal ini.
"Kalau netizen marah-marah, tersinggung, maka Twitter juga harus memberikan penjelasan," kata dia.
Sementara, lanjut Rizieq, jika pemblokiran ini karena ada permintaan dari pihak pemerintah, maka harus ada penjelasan kepada FPI.
"Ini harus jelas karena ini mengebiri kebebasan pers, mengebiri daripada akses informasi untuk masyarakat," ujar Rizieq.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.