Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pembentukan Pansus Makar Masih Belum Jelas

Kompas.com - 17/01/2017, 08:58 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Rencana pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Makar yang awalnya muncul seusai kedatangan Rachmawati Soekarnoputri selaku tersangka ke DPR, hingga kini masih belum jelas.

Anggota Fraksi Partai Gerindra, Supratman Andi Agtas, yang turut menerima kedatangan Rachmawati menyatakan, hingga kini masih belum ada arahan dari fraksinya terkait pembentukan Pansus Makar.

Ia mengungkapkan, rencana pembentukan Pansus Makar masih sebatas usulan perorangan, yang awalnya dilontarkan oleh anggota Fraksi Partai Gerindra, Wenny Warouw.

"Kami belum dapat arahan dari pimpinan fraksi. Masih usul anggota. Tapi dalam perkembangannya akan kami lihat melalui rapat kerja dengan Kapolri nanti," kata Supratman saat dihubungi, Senin (16/1/2017) malam.

Menurut Supratman, kasus makar yang kini dituduhkan polisi penting untuk diperjelas. Sebab, menurut para tersangka yang mengadu ke DPR, proses penangkapan mereka tidak sesuai dengan KUHAP.

"Sepanjang yang kami konfirrmasi ke tersangka di DPR, kata Bu Rachmawati, bukti penangkapannya sangat lemah. Tapi itu kan masih baru dari tersangka. Makanya butuh konfirmasi dari Polisi juga," ujar Supratman.

Konfirmasi dari polisi, kata Supratman, bisa diperoleh melalui rapat kerja dengan Kapolri di masa sidang ini.

Menurut dia, jika dirasa sudah cukup maka Pansus tak diperlukan. Namun, jika dirasa belum cukup, maka Pansus bisa saja dibentuk.

Namun demikian, ia menegaskan, pembentukan Pansus nantinya tak hendak mengintervensi kinerja polisi dalam memproses kasus makar yang dituduhkan kepada putri sang proklamator itu.

Supratman menyatakan, pembentukan Pansus Makar sebatas mengetahui lebih jelas proses penangkapan para tersangka kasus makar tersebut dan memastikan tak ada prosedur yang dilanggar.

"Nanti akan kami dalami, apakah ada dua alat bukti yang cukup atau belum. Biasanya penyidik punya. Tapi kan ini menyangkut kasus politik, ya jadi bisa berbagai macam interpretasi," tutur Supratman.

(Baca juga: Tersangka Kasus Dugaan Makar "Curhat" ke Pimpinan DPR)

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR, Mulfachri Harahap, mengaku belum ada pembicaraan resmi terkait pembentukan Pansus Makar di Komisi III.

Sejauh ini, ia mengatakan, rencana tersebut masih sebatas usulan beberapa anggota Komisi III.

"Memang sayup-sayup terdengar. Ada beberapa anggota yang berencana mengusulkan Pansus Makar," kata politisi PAN itu saat dihubungi, Senin (16/1/2017) malam.

Meskipun melihat adanya kejanggalan dalam kasus tersebut, Mulfachri merasa belum perlu untuk membentuk Pansus Makar. Menurut dia, lebih baik saat ini Polisi diberi ruang untuk menyelesaikan kasus tersebut sesuai prosedurnya.

"Saya kira belum perlu ada Pansus Makar. Walaupun kita melihat ada kejanggalan dalam proses penanganannya. Misalnya kenapa ditangkap beberapa saat sebelum aksi 2 Desember. Kalau memang ada informasi sejak awal kan tentu bisa ditindak," kata Mulfachri.

"Tapi sekarang biarkan kita lihat, bagaimana proses yang akan berlangsung terkait dugaan makar itu. Mudah-mudahan prosedurnya sesuai. Akhir bulan ini ada rapat dengan Kapolri. Nanti akan kami tanyakan juga soal kasus makar," ujar dia.

(Baca juga: Tersangka Makar Mengadu ke DPR, Polisi Sebut Akan Lanjutkan Kasus Itu)

Kompas TV Gerindra Gulirkan Usulan Pansus Kasus Makar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Mempengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Mempengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Nasional
Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Nasional
Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Nasional
Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Nasional
KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com