JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana mengadakan konvensi calon presiden kembali digaungkan di tengah bergulirnya pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu).
Apalagi, wacana ini muncul ketika beberapa partai menginginkan agar ambang batas pemilihan presiden (presidential threshold) berubah menjadi 0 persen.
Konvensi diharapkan dapat menjadi solusi dari upaya menghadirkan calon-calon presiden yang berkualitas kepada masyarakat.
Partai Demokrat, sebagai parpol yang sudah pernah melaksanakan konvensi 2014 silam, menyambut positif usulan tersebut.
"Kami sampaikan bahwa jauh sebelum teman-teman mengusukkan, kami sudah memulai tradisi itu," kata Wakil Ketua Pansus RUU Pemilu dari Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman di Kompleks Parlemen, Senin (16/1/2017).
"Kalau itu dilakukan, kami malah sangat senang," ujar dia.
Namun, Demokrat belum memutuskan apakah dalam pilpres 2019 nanti akan mendorong dilaksanakannya kembali konvensi atau tidak.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Roy Suryo, menganggap cara tersebut menarik untuk dilakukan dan merupakan tata cara pemilu modern.
Terlepas dari akan atau tidak diterapkannya konvensi oleh setiap partai politik, rekrutmen serupa sebetulnya sudah dilakukan. Misalnya, dalam perekrutan calon kepala daerah jelang pilkada serentak.
"Bisa dilihat juga apa yang dilakukan partai-partai sekarang dalam hal penjaringan calon gubernur itu kan sebenarnya juga mini konvensi dari internal partai, dan itu bagus," ucap Roy.
Ia pun mengapresiasi langkah parpol lain yang mengambil langkah mini konvensi tersebut, misalnya PDI-Perjuangan yang melakukannya jelang penentuan calon gubernur DKI Jakarta.
Tak hanya kepada parpol yang menyelenggarakan, Roy juga mengapresiasi pihak-pihak yang turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut.
"Kayak Mas Sandi (Sandiaga Uno), Mas Yusril (Yusril Ihza Mahendra), itu kan mereka ikut. Haji Lulung juga. Meskipun akhirnya mereka-mereka tidak semua bisa dimajukan oleh parpol yang bersangkutan," ucapnya.
(Baca juga: DPR Belum Satu Suara soal Ambang Batas Pencapresan)
Konvensi yang pernah dilakukan Demokrat pada 2014 silam, menurut Roy, sudah cukup ideal. Hal itu diukur misalnya dari panitia konvensi yang merupakan tokoh-tokoh independen luar partai.
Para peserta konvensi juga diharuskan mengemukakan konsep mereka ke seluruh penjuru Tanah Air dan membawa nama partai. Konvensi juga sangat terbuka bagi tokoh-tokoh luar partai.