JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Benny Kabur Harman menyatakan sistem pemilu legislatif sejatinya tak hanya wajib menguatkan sistem presidensial, melainkan juga harus memperkuat asas keterwakilan.
Menurut Benny, dalam pemilu legislatif, rakyat memilih calon anggota legislatif dengan harapan aspirasinya bisa disuarakan di parlemen.
"Sistem pemilu semestinya mempertimbangkan sejauh mana kompatibel dengan gagasan memperkuat sistem perwakilan. Sistem yang digunakan harus menjawab permasalahan representasi," kata Benny saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/1/2017).
Oleh karena itu, kata Benny, pilihan antara sistem proporsional terbuka atau tertutup nantinya memengaruhi aspek keterwakilan.
(Baca: Jokowi: Revisi UU Pemilu Jangan Terjebak Perangkap Politik Jangka Pendek)
Sistem terbuka di satu sisi memang cenderung menghasilkan persaingan di internal partai. Namun di sisi lain, ia juga menjamin aspek keterwakilan karena rakyat merasa memilih calon anggota legislatif yang mereka kenal.
Sedangkan sistem proporsional tertutup, kata Benny, juga berguna untuk memperkuat eksistensi partai politik sebagai pilar demokrasi dan peserta pemilu.
"Makanya ini nanti akan kami bahas semua, terutama mempertimbangkan aspek keterwakilan. Demokrat cenderung menggunakan sistem proporsional terbuka dengan beberapa catatan," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.