Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya pada Senin (9/1/2017) memberikan penghargaan kepada dua pramugari Garuda Indonesia setelah menjadi sorotan media massa dan media sosial karena membantu perempuan lanjut usia keluar dari pesawat.
Penghargaan itu diberikan Menhub kepada dua pramugari tersebut karena telah menunjukkan sebuah kepedulian sekaligus bukti akan pelayanan yang profesional. Mereka juga disebut-sebut dapat menjadi contoh keteladanan dalam memberikan pelayanan kepada penumpang.
"Spontanitas untuk membantu penumpang yang membutuhkan pertolongan itu sangatlah perlu bagi pelayanan di industri jasa transportasi. Spirit melayani dengan tulus telah memberi warna tersendiri. Biarlah dedikasi ini memberi inspirasi bagi yang lainnya dan teruslah melayani dengan tulus," kata Menteri Perhubungan dalam siaran pers yang diterima KompasTravel, Senin (9/1/2017).
BACA JUGA: Cerita Pramugari Garuda yang Gendong Seorang Nenek di Pesawat
Penghargaan kepada karyawan dan siapa pun yang dinilai melakukan tindakan atau memberikan pelayanan yang luar biasa kepada stakeholder transportasi adalah hal yang rutin diberikan oleh Menhub. Begitu juga saat petugas bandara saat menggagalkan berbagai tindakan penyelundupan atau tindakan signifikan lainnya dalam menegakkan aturan dalam dunia perhubungan.
Dua pramugari maskapai nasional itu adalah Vera (pramugari yunior) dan Ninik Septinawati (Flight Service Manager). Mereka dipanggil secara khusus oleh Menhub Budi Karya dengan didampingi Direktur Pelayanan Garuda Indonesia Nicodemus P Lampe.
Setelah itu Menhub juga mengundang makan siang dan berakhir dengan acara selfie bersama. Aksi kedua pramugari itu menjadi pembicaraan hangat di media sosial dan media massa. Mereka membantu penumpang perempuan lanjut usia yang membutuhkan kursi roda untuk bisa keluar dari pesawat dan melanjutkan ke penerbangan berikutnya pada Sabtu (7/1/2017) siang pekan lalu.
Selengkapnya di sini.
3. Lambang Palu Arit
Dalam kabar yang berkembang tersebut, dinyatakan bahwa uang rupiah memuat simbol terlarang, yakni palu dan arit. Gambar yang dipersepsikan oleh sebagian pihak sebagai simbol palu dan arit adalah logo BI yang dipotong secara diagonal, sehingga membentuk ornamen yang tidak beraturan.
“Gambar tersebut merupakan gambar saling isi (rectoverso), yang merupakan bagian dari unsur pengaman uang Rupiah. Unsur pengaman dalam uang rupiah bertujuan agar masyarakat mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang, sekaligus menghindari pemalsuan,” ujar Agus dalam pernyataan resmi, Selasa (10/1/2017).
Agus menjelaskan, gambar rectoverso dicetak dengan teknik khusus. Sehingga, gambar terpecah menjadi dunia bagian, yakni di sisi depan dan belakang lembar uang.
Rectoverso umum digunakan sebagai salah satu unsur pengaman berbagai mata uang dunia, mengingat rectoverso sulit dibuat dan memerlukan alat cetak khusus.
Di Indonesia, rectoverso telah digunakan sebagai unsur pengaman rupiah sejak tahun 1990-an dan logo BI telah digunakan sebagai rectoverso uang rupiah sejak tahun 2000.