Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR Nilai Pengibaran Bendera OPM di KJRI sebagai Aksi Kriminal

Kompas.com - 09/01/2017, 22:05 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Setya Novanto meminta agar kasus pengibaran bendera Organisasi Papua Merdeka di Konsulat Jenderal RI di Melbourne, Jumat (6/1/2017) lalu diusut tuntas.

Otoritas keamanan setempat harus menginvestigasi dan memproses secara hukum pelaku pengibaran.

"Tindakan ini merupakan tindakan kriminal yang tidak dapat ditolerir," kata Novanto dalam keterangan tertulis, Senin (9/1/2017).

Ketua Umum Partai Golkar itu lantas merujuk ketentuan di dalam Konvensi Wina tahun 1961 dan 1963 tentang hubungan diplomatik dan konsuler.

Sebagai salah satu mitra strategis Indonesia, Australia diharapkan dapat meningkatkan perlindungan terhadap semua properti diplomatik RI yang berada di wilayahnya.

"Khususnya Konvensi Wina tahun 1961 Pasal 22 yang menyatakan bahwa Australia sebagai host country (tuan rumah) berkewajiban untuk mengambil langkah yang perlu untuk melindungi semua properti diplomatik RI yang berada di wilayah yuridiksinya terhadap penerobosan atau perusakan untuk mencegah setiap gangguan perdamaian atau perusakan martabat RI," ujar Novanto.

Bendera Papua Merdeka, yaitu Bintang Kejora, mendadak dikibarkan di kantor Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Melbourne, Australia, Jumat (6/1/2017).

 

(Baca: Bendera Papua Merdeka Dikibarkan di Gedung KJRI Melbourne)

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, pengibaran itu terjadi sekitar pukul 12.52 siang waktu setempat. Saat itu, sebagian besar staf KJRI sedang melakukan ibadah shalat Jumat.

Pelaku menerobos halaman gedung apartemen tetangga KJRI sebelum memanjat pagar tembok KJRI yang tingginya lebih dari 2,5 meter.

"Pemerintah mengecam keras tindakan kriminal yang dilakukan simpatisan kelompok separatis di KJRI Melbourne," ujar Arrmanatha, saat dihubungi, Jumat (6/1/2017).

Informasi yang diterima Kompas.com dari Melbourne dan Canberra menyebutkan, pelakunya terdiri dari dua orang.

Pelaku pertama, seorang laki-laki, menerobos dengan memanjat gedung di samping KJRI dan melompat ke teras atas Gedung KJRI. Setelah berada di Gedung KJRI, pelaku lalu membentangkan bendera Bintang Kejora.

(Baca juga: Kronologi Pengibaran "Bintang Kejora" di Gedung KJRI Melbourne)

Kompas TV Dua Pria Ini Terobos Kedubes Indonesia, Kibarkan Bendera Papua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat 'April Mop'

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com