"Saya jadi semakin heran, kok bisa Anda yang ahli terbang malah ngurusin yang di dalam tanah?" tanya Ketua Umum MURI, Jaya Suprana sebelum memulai sambutannya.
"Tadi beliau mengatakan bahwa MURI hadir ke sini adalah kehormatan untuk Freeport, itu terbalik. MURI hadir di sini merupakan kehormatan untuk MURI," tutur Jaya.
Saya tidak akan terkesan, kata Jaya, andaikata yang berbicara ini adalah orang Freeport yang sudah lama bekerja di Freeport. Pasti orang yang berbicara itu sudah memiliki subyektifitas yang terpengaruh karena dia sudah lama kerja di Freeport.
"Saya menjadi terkesan bahkan yakin terhadap apa yang diutarakan ini, bukan karena dia adalah seorang Chappy Hakim, tetapi karena beliau itu sebetulnya bukan karena suatu kebanggaan bahwa ini adalah karya beliau. Tapi beliau melihat kenyataan bahwa ini memang suatu yang layak dihargai dan dihormati. Dan memang tugas MURI untuk menghormati dan menghargai apa yang layak dihormati dan dihargai," tegas Jaya.
Menurut Jaya, jasa seorang Chappy Hakim menjadi penting sekali, bukan untuk Freeport, tetapi untuk bangsa Indonesia ini bahkan untuk seluruh dunia supaya kita selalu tabayyun dalam menempuh kemelut perjalanan hidup.
Sebanyak lebih dari 95 persen dari 32.000 karyawan PT Freeport merupakan putera-puteri bangsa yang berasal dari berbagai daerah di seluruh penjuru nusantara.(Fery Setiawan)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.