JAKARTA, KOMPAS.com - Pencarian korban kapal Zahro Express di hari kelima, Kamis (5/1/2017) kembali nihil hasil.
Hingga pukul 14.30 WIB, tim SAR gabungan yang terdiri dari Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI AL, Polisi, dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) belum menemukan satu pun jenazah.
"Masih nihil, tadi pukul 09.00 WIB, KRI Sanca cuma temukan beberapa life vest (rompi penyelamat) di sekitar Pulau Edam yang juga masuk dalam wilayah pencarian kami," kata Kepala Kantor SAR Jakarta, Hendra Sudirman, saat dihubungi, Kamis (5/1/2017).
Pada pencarian kelima ini, Hendra mengatakan, kondisi cuaca dan gelombang laut dirasa mendukung sehingga memudahkan pencarian di wilayah permukaan.
Meski sempat hujan, namun cuaca di laut berangsur membaik dan gelombang hanya mengalun kecil.
Namun, pencarian di dasar laut terkendala lumpur yang mulai naik sehingga jarak pandang sangat terbatas.
"Untuk pencarian di dasar laut kami hanya melakukan dua kali karena lumpur mulai naik jadi tak bisa dilanjutkan. Tapi untuk di permukaan masih terus dilanjutkan," ujar Hendra.
Pada hari keempat pencarian, Rabu (4/1/2017), Tim SAR gabungan yang terdiri dari Badan SAR Nasional (Basarnas), Polisi, TNI AL, dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) berhasil mengangkut satu jenazah korban di wilayah pencarian korban tenggelam kapal Zahro Express.
Jenazah ditemukan dalam keadaan utuh, dengan jarak 1 mil dari dermaga, pada pukul 08.30 WIB. Korban ditemukan mengapung di dekat kapal tanker.
(Baca: Jenazah Diduga Penumpang Zahro Express Ditemukan, Ini Identitasnya)
Awalnya, pekerja di kapal tanker yang menemukan jenazah, lalu tim SAR gabungan langsung mengangkutnya.
Kapal penumpang Zahro Express terbakar saat mengangkut ratusan penumpang menuju Pulau Tidung, Minggu (1/1/2017). Kapal tersebut sering melayani perjalanan wisatawan ke area sekitar Kepulauan Seribu.
Para penumpang adalah wisatawan yang ingin berlibur pada awal 2017 ini. Namun, dalam perjalanan ke Pulau Tidung, kapal terbakar di tengah laut.
Hingga kini, data jumlah penumpang masih simpang siur karena diduga kapal mengangkut lebih dari manifes yang ada.
Berdasarkan data dari Kemenhub, penumpang KM Zahro Ekspress berjumlah 184 orang. Korban selamat berjumlah 130 orang.
Sedangkan, korban meninggal dunia yang tercatat hingga Rabu (4/1/2016) adalah 24 orang. Sisanya, masih dinyatakan hilang.