TNI menghentikan kerjasama militer dengan tentara nasional Australia, Australian Defence Force (ADF). Alasannya, ada materi pelajaran di akademi militer Australia yang dianggap menjelek-jelekkan Indonesia.
Dari informasi yang ditelusuri Kompas, TNI sebelumnya mengirimkan surat kepada ADF pada 9 Desember 2016 tentang penghentian kegiatan kerja sama militer di antara kedua belah pihak.
Hal itu dipicu dengan pengalaman pelatih dari Korps Pasukan Khusus (Kopassus) yang mengajar di sekolah pasukan khusus Australia tersebut.
Saat mengajar, pelatih tersebut mengetahui adanya pelajaran-pelajaran yang isinya menjelek-jelekkan TNI di akademi tersebut.
Saat menghadap kepala sekolah di akademi tersebut untuk mengajukan keberatan, sang pelatih Kopassus tersebut malah menemukan tulisan lainnya yang isinya justru menghina lambang negara Indonesia, Pancasila.
Selengkapnya baca di sini.
Baca juga:
Militer Australia Mungkin Iri dengan Kemampuan TNI...
Menurut Menhan, Oknum Militer Australia yang Hina Pancasila Sudah Diberi Sanksi
Australia Investigasi Temuan Materi Pelajaran yang Diduga Hina TNI
4. Diduga Lakukan Penipuan, Gus Joy Akan Dilaporkan ke Bareskrim Polri
Salah seorang saksi pelapor dalam persidangan kasus Ahok, Gus Joy Setiawan, dituduh melakukan penipuan terkait pemberian tanah wakaf seluas 1.000 meter persegi untuk pembangunan masjid di daerah Jonggol, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Seorang pengacara bernama C Suhadi mengatakan, dia dan kliennya akan melaporkan Gus Joy ke Bareskrim Mabes Polri setelah melengkapi berkas laporan yang dibutuhkan.
"Hari ini laporan pengaduan belum (dibuat) karena ada beberapa hal yang harus dipenuhi. Kami masih diminta syarat lain. Tidak lama lagi akan kami penuhi dan kami laporkan," ujar Suhadi di kantor Bareskrim Polri, Kompleks Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Rabu (4/1/2017).
Suhadi mengatakan, dugaan penipuan yang dilakukan Gus Joy bermula pada Maret 2014.
Selengkapnya baca di sini.
5. Saat Jokowi Borong Jajanan Kaki Lima untuk Santapan Rapat Kabinet
Presiden Joko Widodo memborong jajanan kaki lima sebagai menu rapat kabinet di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/1/2017).
Jajanan, mulai dari nasi goreng hingga sate madura, disiapkan untuk para menteri hingga wartawan yang hadir.