BOGOR, KOMPAS.com — Para pedagang kaki lima berbondong-bondong mendorong gerobak mereka memasuki Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/1/2017).
Raut wajah mereka senang. Itu karena Presiden Joko Widodo memborong jajanan yang biasa mereka sajikan sehari-hari.
Mulai dari nasi goreng, sate madura, bakso, tahu sumedang, dan sekoteng. Makanan kaki lima itu jadi menu makan siang dalam rapat paripurna kabinet yang berlangsung di Istana Bogor.
Sebagian pedagang memarkirkan gerobaknya tepat di depan gedung utama Istana, tempat digelarnya rapat.
Sisanya menuju gedung lain yang letaknya beberapa meter dari gedung utama. Gedung tersebut tempat para wartawan, staf, dan ajudan menunggu rapat yang berlangsung tertutup.
(Baca: Jokowi: Jajanan Kaki Lima Enak, Murah, dan Meriah)
Beberapa pedagang yang didatangkan itu rupanya sudah akrab dengan Jokowi dan Istana Bogor.
Latief, pedagang nasi goreng, mengaku sudah tiga kali diundang ke Istana Bogor. Pertama, saat malam pergantian tahun dari 2016 ke 2017. Ketika itu Jokowi menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah peristirahatan Presiden.
Kedua, pada Selasa (3/1/2017) dan terakhir pada saat rapat paripurna ini untuk menyajikan makanan bagi Presiden dan para menteri.
Latief pun sudah hafal menu favorit Jokowi. "Pak Jokowi pesennya mi rebus. Sedikit pedas," kata Latief.
Latief sehari-hari menjajakan dagangannya di Rumah Sakit Salak, yang lokasinya tidak terlalu jauh di Istana Bogor.
Mulanya anak Jokowi, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep, yang kerap memesan makanannya di RS Salak.
Rekan Latief yang juga berjualan di RS Salak, Rohman pun ketiban rezeki. Ia diundang ke Istana untuk menyediakan nasi goreng bagi para wartawan yang meliput rapat.
Total, Rohman sudah dua kali diundang ke Istana. "Senang aja, ini kan borongan. Kemarin Senin (2/1) saya bertemu Pak Jokowi langsung," kata dia.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, makanan kaki lima yang dihadirkan memang semuanya dipilih langsung oleh Jokowi.
Hidangan spesial ini membuat para menteri lebih semangat mengikuti rapat yang membahas mengenai program kerja pemerintah pada tahun 2017 itu.
Saat membuka rapat pukul 09.00 WIB, Jokowi menekankan pentingnya perbaikan di sektor pemerataan ekonomi.
(Baca: Saat Jokowi Borong Jajanan Kaki Lima untuk Disantap di Istana...)
Menurut Jokowi, pemerataan salah satunya bisa diwujudkan dengan memperkuat akses rakyat untuk mendapatkan modal usaha.
Pada waktu makan siang, rapat diskors sejenak dan para anggota kabinet langsung menyantap berbagai makanan yang sudah disiapkan.
Setelah perut kenyang, rapat dilanjutkan dan baru selesai pukul 14.40 WIB.
"Hari ini semuanya semangat. Makanannya semua dipilih oleh Presiden dan enak semua. Semua makanan angkringan di seluruh Bogor hari ini dikumpulkan Presiden. Makanannya luar biasa," kata Pramono seusai rapat.
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengaku terkejut dengan hidangan yang disiapkan Jokowi. Ia menceritakan menjelang jam makan siang, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan bahwa ada makanan khusus yang diorder oleh Presiden.
"Begitu keluar ruangan, ternyata kaki lima lagi nyiapin nasi goreng, mi kuah, dan sate maknyus," kata Hanif.
"Saya lihat pada lahap tuh makannya, apalagi yang makan sambil nongkrongin gerobaknya, nambah-nambah melulu," kata dia.
Hanif menilai jajanan kaki lima ini dihadirkan Jokowi sebagai bentuk keteladanan dan sekaligus pembelajaran bagi para menteri dan kepala lembaga pemerintah.
"Jadi menteri boleh, tapi jangan lupa tetap hidup sederhana. Jadi menteri boleh, tapi jangan lupa untuk tetap berpihak pada rakyat kecil. Itu kira-kira pembelajaran yang saya tangkap," ucap Hanif.
Presiden Joko Widodo merasa rapat kabinet kali ini lebih spesial karena kehadiran pedagang kaki lima. Jokowi mengatakan, selain enak, jajanan kaki lima juga murah dan meriah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.