JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menilai toleransi antarumat beragama pada 2016, secara keseluruhan berjalan cukup baik.
Apalagi, kata dia, jika mengingat keberagaman masyarakat Indonesia yang terdiri dari banyak agama dan suku bangsa.
"Itu kalau kita lihat dengan sudut pandang nasional ya, sudut pandang makro. Rasanya sudah bagus di tengah tingkat keragaman kita yang ekstrem," kata Lukman di Kompleks Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (30/12/2016).
(Baca: Toleransi Antarumat Beragama ala Tana Toraja)
Kendati demikian, Lukman mengakui masih ada konflik yang dikesankan atas nama agama terjadi di sejumlah daerah. Pada dasarnya, kata dia, konflik tersebut sama sekali tak berlatar belakang agama.
Hanya, ada pihak-pihak yang berupaya mengadudomba yang membuat konflik tersebut berkesan pecah karena perbedaan agama.
Meski jumlahnya tidak banyak, konflik itu tetap harus diredam dengan mengoptimalkan peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di setiap daerah.
(Baca: Indahnya Toleransi di Kampus-kampus Yogyakarta)
"Jadi memang sudah bagus tapi masih harus diwaspadai di daerah-daerah. Di 2017 nanti kami optimalkan lagi fungsi FKUB agar masyarakat tak terprovokasi oleh isu agama yang sebenarnya untuk kepentingan lain," lanjut Lukman.