Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KY Sebut Turunnya Jumlah Sidang MKH Tak Jamin Baiknya Perilaku Hakim

Kompas.com - 29/12/2016, 10:09 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Yudisial (KY) mengakui adanya penurunan angka jumlah hakim bermasalah yang diajukan ke sidang Majelis Kehormatan Hakim (MKH) pada tahun ini, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Namun, penurunan angka ini diminta untuk tidak menjadi acuan bahwa perilaku hakim sudah semakin baik.

"Melihat tren yang terjadi, memang terdapat penurunan kuantitas sejak tiga tahun terakhir. Namun, kita tidak bisa mengambil simpulan terlalu cepat untuk menyatakan bahwa hakim makin baik perilakunya," kata Farid melalui keterangan tertulisnya, Kamis (29/12/2016).

Pernyataan tersebut disampaikan Komisioner KY, Farid Wajdi, menanggapi hasil catatan Mahkamah Agung (MA) yang dipaparkan dalam konferensi pers refleksi akhir tahun di Kompleks MA, Jakarta, kemarin, Rabu (28/12/2016).

MA menyebutkan bahwa jumlah hakim yang disidangkan MKH pada 2014 sebanyak 13 orang, kemudian pada 2015 sebanyak enam orang, dan per 27 Desember 2016 hanya berjumlah tiga orang.

Kemudian, MA menyebut bahwa sepanjang 2016 hanya dua orang hakim dipecat alias diberhentikan dengan hormat. Jumlah ini lebih sedikit dibanding 2015 yang sebanyak enam orang.

(Baca juga: Ketua MA: Pemecatan Hakim Menurun pada 2016)

Farid mengatakan, Tim Analisis Media KY mencatat, sepanjang 2016 saja terdapat 28 pejabat pengadilan yang bermasalah dan kasusnya mencuat ke media.

Rinciannya, lima orang yang bermasalah itu merupakan pejabat pengadilan nonhakim dan 23 orang lainnya merupakan hakim.

Selain itu, lanjut Farid, sejak Februari 2016 hingga awal September 2016 masih ada aparat pengadilan, khususnya hakim, yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Begitu juga dengan catatan laporan pengaduan di internal KY mengenai dugaan pelanggaran kode etik hakim. Farid mengatakan, jumlahnya tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya.

"Sehingga, penurunan dari jumlah MKH tidak bisa jadi acuan," kata dia.

Farid juga mengakui bahwa jumlah hakim bermasalah dan disidangkan dalam MKH semakin menurun pasca-kenaikan gaji hakim melalui PP 94/2012. Namun, bukan berarti kebijakan ataupun sistem yang diterapkan sudah tepat. 

"Signifikansi PP 94/2012 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Hakim dalam berkontribusi menekan kebutuhan hakim untuk bertindak buruk memang benar adanya. Tapi, apakah ia (kenaikan gaji menjadi) satu-satunya solusi lantas semua masalah selesai? Tentu saja tidak," ujar Farid.

Kompas TV Lawan Mafia Peradilan!- Satu Meja Spesial Eps 145 bagian 6
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Nasional
Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Nasional
PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Nasional
Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Nasional
KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

Nasional
Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Nasional
Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Nasional
Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Nasional
KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

Nasional
PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

Nasional
Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Nasional
AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com