Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Serbuan Pekerja Asal China dan Komunisme, Ini Kata Panglima TNI

Kompas.com - 28/12/2016, 21:49 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menilai, ada upaya sistematis yang ingin mengacaukan kondisi keamanan dalam negeri.

Salah satunya dengan menyebar isu membanjirnya tenaga kerja asing asal China dan kebangkitan paham komunis di Indonesia.

“Isu tentang tenaga kerja asing asal China 10 juta itu hoax. Presiden mengatakan, dari Tiongkok itu hanya 21 ribu, sangat kecil sekali,” kata Gatot saat menjadi pembicara pada seminar bertajuk ‘Meruwat Indonesia, Merawat NKRI’ di Kantor PP Muhammadiyah, Rabu (28/12/2016).

Demikian pula soal isu kebangkitan paham komunis di Tanah Air. Menurut dia, TNI siap menindak tegas apabila isu tersebut terbukti.

(Baca: Sekjen PPP Sarankan Bebas Visa untuk China Dievaluasi, Ini Alasannya)

“Enggak usah dikomando. Umat Islam juga pasti siap,” tegas dia.

Gatot mengungkapkan, tujuan utama diangkatnya isu tersebut yakni sebagai upaya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Dengan demikian, negara lain dapat dengan mudah masuk ke Indonesia. Sebagai negara yang berada di garis ekuator, Indonesia menyimpan banyak cadangan sumber daya alam dan energi.

Itu, kata Gatot, menjadi daya tarik serta minat tersendiri bagi negara asing untuk menguasai Indonesia.

“Tujuannya untuk membingungkan, memprovokasi rakyat, mengadu domba, mengancam persatuan dan kesatuan, dan yang terakhir memecah belah bangsa,” kata dia.

Di samping isu-isu sektarian, rencana peralihan poros kekuatan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dari Timur Tengah ke Filipina selatan juga menjadi ancaman tersendiri bagi Indonesia.

(Baca: Imigrasi Tolak WNA China dan Sudan Masuk ke Indonesia)

Kawasan tersebut berdekatan dengan Poso yang selama ini dikenal sebagai tempat persembunyian teroris.

Dengan adanya perpindahan markas, Panglima memprediksi, tujuan utama ISIS yaitu bukan hanya untuk menguasai Filipina selatan, melainkan juga mengacaukan kondisi keamanan Indonesia.

Dengan demikian, negara asing dapat berdalih menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk mengatasi persoalan ISIS.

Kompas TV Isu 10 Juta Tenaga Kerja Tiongkok Bohong!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com