Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Apresiasi Kerja Cepat Polda Metro Jaya Ungkap Pembunuhan Pulomas

Kompas.com - 28/12/2016, 17:59 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memuji tim Polda Metro Jaya dalam mengungkap kasus pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur.

Tito mengatakan, kerja cepat Polda Metro Jaya yang hanya dalam kurun waktu satu hari bisa menangkap tersangka pelaku pembunuhan, patut diapresiasi.

"Saya menghargai langkah Polda Metro Jaya hanya dalam satu hari bisa mengungkap kasus ini, saya anggap luar biasa. Apalagi (penyelidikan) dari zero, bukan tertangkap tangan," kata Kapolri.

Menurut Tito, cepatnya pengungkapan kasus karena kemampuan jajarannya dalam mengolah tempat kejadian perkara, cukup mumpuni.

Polisi, kata Tito, mengembangkan temuan dari TKP hingga akhirnya menangkap dua dari empat tersangka pelaku.

(Baca: Pelaku Pembunuhan di Pulomas Ditangkap, Tetangga Korban Ingin Beri Piala ke Polisi)

"Mereka berhasil meneliti data dari CCTV, ini luar biasa," ujar Tito.

Kapolri menyebut, peristiwa pembunuhan di Pulomas cukup mengentak publik karena jumlah korban yang relatif banyak.

"Meski kasus dianggap common crime, tapi jumlah korban mengentak kita," kata Tito.

Diberitakan sebelumnya, dua tersangka pelaku pembunuhan Pulomas, bernama Erwin Butarbutar dan Ramlan Situmorang ditangkap di kawasan Bekasi, Rabu.

Polisi menduga total pelaku berjumlah empat orang. (Baca: Melawan Saat Ditangkap, Terduga Penyekap Warga di Pulomas Ditembak)

Peristiwa penyekapan yang menewaskan enam orang tersebut diduga terjadi pada Senin (26/12/2016) sore.

Warga bersama polisi baru mengetahui peristiwa penyekapan pada Selasa (27/12/2016) pagi.

Korban yang meninggal adalah Dodi Triono (59), Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), dan Amelia Reza Fahlevi (10), yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok, sopir keluarga.

(Baca: Dua Pelaku Penyekapan dan Pembunuhan di Pulomas Dibawa ke RS Polri)

Sementara itu, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22), Fitriani, dan Windy.

Kompas TV Dua Pelaku Pembunuhan Pulomas Ditangkap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com