Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto Curiga Ada yang Pelihara Isu Serbuan Tenaga Kerja China

Kompas.com - 27/12/2016, 22:17 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mencurigai ada pihak-pihak yang memelihara isu serbuan tenaga kerja asal China. Karena dipelihara, isu ini terus bergulir di masyarakat.

"Kita khawatirkan memang pihak-pihak tertentu yang memang sedang berusaha memelihara isu itu supaya terus menjadi permasalahan publik yang enggak selesai-selesai," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (27/12/2016).

(Baca: Jokowi Sebut Isu "Serangan" Tenaga Kerja China sebagai Fitnah)

Padahal, lanjut Wiranto, tidak ada yang luar biasa dengan adanya sejumlah warga negara China yang bekerja di Indonesia.

Jumlah tenaga kerja asal China hanya mencapai 21.000 orang, bukan jutaan orang seperti yang banyak diisukan.

Itu pun kebanyakan mengerjakan proyek investasi yang memerlukan skil khusus. "Coba bandingan tenaga kerja kita sendiri untuk ke Arab Saudi sampai 1 Juta orang, enggak ribut di sana. Di Malaysia kita malah kita sekitar 5 juta. Apa ribut?" ucap Wiranto.

(Baca: Kemenkominfo Identifikasi Akun Penyebar Isu Serbuan Tenaga Kerja China)

Wiranto pun meminta agar masyarakat tidak terpancing dengan isu yang sengaja digulirkan pihak-pihak yang tak bertanggungjawab. Ia juga memastikan pihak kepolisian akan mencari dalang di balik munculnya isu ini.

"Kapan masyarakat ini bisa tenang bekerja sehari-hari kalau dijejeli dengan isu-isu seperti itu. Itu membuat masyarakat kita bicara isu saja. Enggak konsesntrasi kita pada kerja masing-masing. Itu yang kita khawatirkan," ucap dia.

Kompas TV Tenaga Kerja Asal Tiongkok Serbu Indonesia?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com