Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: Kerugian Banjir Bima Lebih dari Rp 1 triliun

Kompas.com - 26/12/2016, 22:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kerugian dan kerusakan akibat banjir di daerah Bima, Nusa Tenggara Barat, mencapai lebih dari Rp 1 triliun.

"Distribusi bantuan dan pembersihan harus dioptimalkan, sejumlah truk akan didatangkan dari Pemerintah Provinsi untuk membantu distribusi bantuan dan kegiatan pembersihan," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei di Jakarta, Senin (26/12/2016).

"Personel TNI dan Polri bersama relawan akan ditempatkan per sektor wilayah terdampak,"

Sebanyak 105.753 jiwa warga terdampak langsung banjir yang merendam 33 desa di lima kecamatan.

(Baca: Kedatangan Mensos Disambut Isak Tangis Korban Banjir Bima)

Lima kecamatan itu meliputi Kecamatan Rasanae Timur, Mpunda, Raba, Rasanae Barat, dan Asakota. Saat ini masih ada 8.491 jiwa pengungsi yang tersebar 30 titik.

Berdasarkan perhitungan data sementara, kerugian dan kerusakan akibat banjir sebesar Rp 984,4 miliar. Jumlah ini adalah estimasi kasar.

Detail kerugian akan dihitung menggunakan pendekatan jitupasna (Pengkajian Kebutuhan PascaBencana). BNPB juga bakal menghitung besaran kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekontruksi.

Data sementara kerugian dan dan kerusakan akibat banjir di Kota Bima meliputi, fasilitas kesehatan yang terdiri dari lima Puskesmas, 29 Puskesmas Pembantu yang mengalami rusak berat, 29 Pondok bersalin Desa (Polindes) dan satu Laboratorium Kesehatan Desa (Labkesda) rusak berat. Kerugian fasilitas kesehatan diperkirakan Rp 64,4 miliar.

Lalu, kerusakan lahan pertanian meliputi 2.247 hektar lahan sawah rusak dengan kerugian ditaksir Rp 5,81 miliar.

Kerugian akibat kerusakan fasilitas pendidikan mencapai Rp 9,2 miliar. Sebanyak 18 SD rusak sedang, 5 SMP rusak sedang, 4 SMA/SMK rusak sedang. 

(Baca: Mensos Siapkan Jaminan Hidup untuk Korban Banjir Bima)

Selanjutnya, kerugian akibat kerusakan infrastruktur ditaksir Rp 259 miliar. Rincian kerusakan meliputi 9 jembatan, jalan dalam kota sepanjang 40 kilometer, prasarana air minum, sarana kebersihan, 5 dam rusak berat, dan satu dam rusak sedang.

Lalu, tempat Usaha atau Kios. Di Kecamatan Mpunda, sebanyak lima kios rusak berat, di Kecamatan Raba 44 rusak berat, dan 39 rusak sedang. Kemudian Kecamatan Rasanae Barat 21 rusak berat dan Kecamatan Asakota tujuh rusak berat. Sementara, kerugian diperkirakan Rp 420 juta.

Kerusakan rumah warga meliputi 18 rumah hanyut dan 27 rusak berat di Kecamatan Mpunda. Di Kecamatan Raba 24 rumah hanyut, 20 rusak berat, 39 rusak sedang. Di Kecamatan Rasanae Barat 30 hanyut, 10 rusak sedang. Di wilayah lainnya Kecamatan Asakota 19 rumah hanyut. Kerugian diperkirakan Rp 30,1 miliar.

(Baca: Banjir Bima, Ekskavator Amfibi Dikerahkan)

Selanjutnya, 30 kantor rusak berat. Kerugian diperkirakan Rp 7,8 miliar.

Pemerintah Kota Bima memperkirakan kerugian harta penduduk mencapai Rp 607,93 miliar sehingga total kerugian ditaksir mencapai Rp 984,40 miliar.

Pendataan masih terus dilakukan mengingat belum semua kerusakan tercatat. Diperkirakan dampak ekonomi akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya data kerusakan.

Kompas TV Pelayanan Kesehatan Masih Lumpuh Pascabanjir Bandang di Bima
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com