Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wings Air Diminta Transparan Terkait Pesawat Tergelincir di Semarang

Kompas.com - 26/12/2016, 21:47 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi V DPR, Nizar Zahro, mendesak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelidiki kasus tergelincirnya pesawat Wings Air ATR 72-600 dengan nomor penerbangan IW 1896 di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Minggu (25/12/2016).

Pesawat yang mengangkut 68 penumpang dan empat kru itu bertolak dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung.

“Saya mendesak agar KNKT segera melakukan penyelidikan penyebab tergelincirnya pesawat,” kata Nizar dalam pesan singkat, Senin (26/12/2016).

(Baca: Pesawat Wings Air Dipindahkan ke Apron Bandara Ahmad Yani)

Seperti diberitakan Tribunnews.com, salah seorang penumpang, Iktia, mengaku melihat hal yang tidak wajar ketika pesawat mendarat.

Bukannya semakin pelan, pesawat justru melaju kian kencang. Iktia menduga as roda pesawat patah. Selain itu, ia juga melihat adanya percikan api.

Menurut Nizar, KNKT perlu mendalami keterangan yang dikemukakan penumpang tersebut, di samping juga menyelidiki apakah ada faktor lain yang menjadi penyebab kecelakaan.

Pasalnya, pada saat yang sama, kondisi cuaca hujan. Namun, pihak air traffic control Bandara Ahmad Yani tetap mengizinkan pesawat tersebut mendarat.

“Jadi, dugaan akibat cuaca atau as patah atau human error, ini hanya bisa dilihat terhadap riwayat pesawat Wings Air karena setiap pesawat pasti memiliki riwayat yang bisa dilacak,” ujarnya.

Selain itu, Nizar juga berharap, manajemen Lion Air sebagai pengelola Wings Air terbuka kepada publik atas kondisi pesawat.

Manajemen juga harus menyampaikan informasi apa adanya kepada tim KNKT selaku otoritas resmi yang berwenang untuk menyelidiki kasus kecelakaan tersebut.

(Baca: KNKT Selidiki Tergelincirnya Wings Air)

Sebelumnya, pesawat Wings Air ATR 72-600 dengan nomor penerbangan IW 1896 dengan registrasi PK-WGW rute Bandung-Semarang mengalami overshoot atau keluar landasan pacu pada saat pendaratan di Semarang.

Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait menuturkan, peristiwa ini terjadi pada Minggu (25/12/2016) pukul 18.24.

(Baca: Tergelincir di Bandara Ahmad Yani, Ban Kanan Pesawat Wings Air Patah)

"Cuaca pada saat melakukan pendaratan memang hujan, tetapi kami akan menunggu hasil lebih lanjut dari lembaga yang berwenang," ujar Edward Sirait, dalam penjelasannya, Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com