Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kita Belum Bisa Bilang 'Justice for All'"

Kompas.com - 23/12/2016, 06:17 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar antropologi hukum, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Sulistyowati Irianto mengatakan, salah satu gagasan untuk mengeliminasi budaya kekerasan adalah dengam membangun hukum yang berkeadilan bagi kelompok marjinal.

Menurut dia, pemerintah harus menyediakan akses terhadap keadilan bagi kelompok yang tidak diuntungkan, miskin, kaum perempuan, dan kelompok minoritas.

"Kita belum bisa bilang justice for all karena masih ada orang miskin yang menjadi korban hukum," ujar Sulistyowati, dalam diskusi 'Darurat Keindonesiaan dalam Intoleransi', di Kantor Wahid Institute, Matraman, Jakarta Pusat, Kamis (22/12/2016).

Ia mengatakan, kemiskinan bukan soal penghasilan yang kurang, tetapi juga soal ketiadaan akses kepada keadilan.

Saat ini  tidak ada ruang bagi orang miskin untuk didengar suaranya dalam proses pembuatan hukum dan kebijakan, termasuk kebijakan anggaran.

Dia berpendapat, desain alokasi anggaran belum berpihak pada orang miskin, misalnya dalam hal layanan kesehatan, pendidikan, transportasi publik, layanan administrasi publik dan penataan lingkungan.

Sulistyowati juga menyebut Indonesia masih memiliki ketimpangan akut. Hal itu tercermin dari strata sosial yang sangat berlapis.

"Sering hakim tidak membaca konteks. Orang miskin mencuri sandal, kemudian dihukum tapi tidak pernah melihat kenapa dia bisa miskin. Orang miskin dan kelompok rentan harus diposisikan ulang di depan hukum," kata dia.

Ia mengatakan, ada 4 hal yang harus segera diperhatikan oleh pemerintah yakni, tersedianya hukum yang adil dan pro rakyat miskin, akses pada literasi hukum, akses pada identitas hukum seperti KTP, dan akses terhadap bantuan hukum bagi rakyat miskin.

"Banyak kelompok miskin tidak punya akses atas identitas hukum. Mereka tidak punya akses kepada program-program kesejahteraan pemerintah," ujar Sulistyowati. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com