JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI AU Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja memastikan, pesawat Hercules milik TNI AU yang jatuh di Timika-Wamena, Papua, Minggu (18/12/2016) pagi, layak terbang.
Ia mengatakan, meskipun Pesawat jenis C 130 A-1334 itu sudah beroperasi sejak tahun 80-an, namun perawatan dilakukan secara rutin. Setiap 50 jam beroperasi, pesawat akan dicek kembali komponennya.
"Pemeliharaan pesawat teratur 50 jam (terbang). Tiap kelipatan dirawat dengan berbagai kegiatan, ada peningkatan (penyesuaian kebutuhan)," ujar Hadiyan dalam konfrensi pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (18/12/2016).
Ia menjelaskan, perawatan pada pesawat diibaratkan sama dengan merawat kendaraan roda dua. Jika pada sepeda motor ada aturan pergantian oli hingga filter saat mencapai kilometer tertentu, maka hal serupa juga dilakukan pada pesawat.
Ia mengatakan, pesawat hercules yang mengalami kecelakaan pagi hari ini juga masih memiliki masa operasional jam terbang sebanyak 69 jam sebelum nantinya masuk hanggar untuk menjalani servis per-1000 jam terbang.
Dalam servis itu akan ditingkatkan lagi komponen-komponennya. "Secara kelayakan pesawat ini masih punya jam terbang, masih ada 69 jam terbang lagi," kata dia.
Hadiyan menambahkan, dugaan sementara kecelakaan tersebut terjadi karena faktor cuaca buruk. Namun demikian, masih ada faktor lainnya yang harus dianalisis, yakni faktor manusia, material, media, misi, dan manajemen.
"Perkiraan awal kecelakaan pesawat karena faktor cuaca. Tapi ini jangan jadi patokan karena ada lima (faktor) yang harus dianalisa," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.