Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Tito: Polri Bukan Sutradara untuk Mengalihkan Isu

Kompas.com - 16/12/2016, 09:26 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian membantah keras tuduhan bahwa penangkapan teroris yang berencana meledakkan diri di kompleks kepresidenan hanya sebagai pengalihan isu.

Menurut dia, polisi bukan sutradara yang pandai merekayasa kejadian, apalagi soal pengungkapan terorisme yang kerap jadi sorotan publik.

"Rekan-rekan yang ada di Densus (Detasemen Khusus 88 Antiteror) ini, Polri, ini bukan sutradara. Kami tidak pernah belajar jadi sutradara. Para tersangka yang ditangkap ini juga bukan aktor, bukan aktris yang pandai memainkan drama," ujar Tito di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/12/2016).

(Baca: Polisi Usut Opini Pengungkapan Kasus Terorisme Pengalihan Isu)

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini mengatakan sudah terbiasa menghadapi opini bahwa pengungkapan kasus terorisme adalah pengalihan isu.

Namun, kata Tito, sistem hukum di Indonesia sangat terbuka sehingga siapa pun yang diproses polisi akan dibuktikan di pengadilan.

"Semua orang bisa melihat bahkan merekam yang terjadi. Jadi, sutradara Hollywood, seperti apa pun yang jago, tidak akan mampu dia merekayasa kasus seperti ini," kata Tito.

"Karena mereka bukan aktor, ngapain juga dia pasang badan seolah-olah mau ngebom," lanjut dia. Intelijen, kata dia, terus memonitor pergerakan kelompok teroris selama 24 jam.

Itu terbukti setelah adanya sejumlah penangkapan susulan terkait temuan bom di kawasan Bekasi tersebut. Hingga saat ini, sudah 12 orang ditangkap oleh Densus.

"Kita beruntung ada kasus seperti ini kita gagalkan. Namun, kita lihat di Samarinda terjadi peristiwa, Medan terjadi peristiwa, Thamrin terjadi peristiwa," kata Tito.

Polri tengah menyelidiki adanya wacana yang menyebut bahwa temuan bom di Bekasi adalah pengalihan isu.

Kepolisian tak ingin isu yang berkembang justru merugikan publik. Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar menganggap pemberitaan soal teroris tidak boleh dianggap remeh.

(Baca: Polri Minta Publik Tak Terkecoh Opini Pengungkapan Kasus Terorisme Pengalihan Isu)

Wacana adanya pengalihan isu ini malah berpotensi membuat masyarakat menjadi lengah terhadap perkembangan gerakan radikal. "Jangan sampai publik tidak waspada dan menganggap itu kondisi yang direkayasa," kata Boy.

Kompas TV Inilah 7 Tersangka Teroris Bom Bekasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Kala Hakim MK Beda Suara

Kala Hakim MK Beda Suara

Nasional
Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Nasional
Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Nasional
PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

Nasional
Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com