JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta agar pengadaan program trauma healing di posko pengungsian korban gempa Aceh diadakan secara berkelanjutan.
Hal itu disampaikan Khofifah saat mengunjungi posko pengungsian di Masjid Al Mahkamah di Pidie Jaya, Aceh, Jumat (9/12/2016).
"Ibu-ibu tadi di pengungsian katanya khawatir trauma healing dan konseling nanti dihentikan setelah 14 hari masa tanggap darurat selesai. Menurut saya, kebutuhan sosioterapi tetap harus dilanjutkan dan dipantau," kata Khofifah.
Ia mengungkapkan, sementara ini, program trauma healing baru dijalankan di tujuh posko dari total 21 posko pengungsian gempa Aceh.
Posko yang ia kunjungi itu merupakan posko pengungsian dengan jumlah pengungsi anak terbesar, yakni mencapai 250 anak.
Menurut Khofifah, keberadaan program trauma healing sangat penting di tengah kondisi bencana saat ini.
Sebab, kata Khofifah, banyaknya jumlah pengungsi yang cenderung bertambah menunjukkan masyarakat masih mengalami trauma.
"Padahal, belum tentu semua pengungsi itu rumahnya hancur. Bisa jadi rumahnya hanya retak, tetapi mereka masih trauma tinggal di dalam rumah, jadi memilih untuk tinggal di posko pengungsian," kata Khofifah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.