JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengidentifikasi lima kantung jenazah korban kecelakaan pesawat milik Polri dengan tipe M-28 Skytruck yang jatuh di perairan Lingga, Kepulauan Riau.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, dari hasil pencocokan data antemortem, bagian tubuh yang ditemukan cocok dengan delapan DNA korban.
"Ada lima kantong jenazah yang dilakukan identifikasi, dapatlah delapan yang diistilahkan dengan body pack," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (9/12/2016).
Hari ini merupakan hari keenam pencarian tubuh pesawat dan korban kecelakaan tersebut. Penyelaman terus dilakukan oleh tim pencarian di sekitar lokasi yang diperkirakan tempat jatuhnya pesawat.
Sejumlah kapal yang dilengkapi teknologi sonar scan diturunkan untuk membantu pencarian puing kapan dan korban.
Hingga hari ini pun kembali ditemukan potongan tubuh yang kemudian dibawa ke tim DVI untuk diidentifikasi.
"Masih akan terus dilakukan pencarian. Hari ini hari ketujuh, penyelam terus bekerja," kata Martinus.
Martinus mengatakan, pencarian akan terus dilakukan hingga hari kesepuluh.
(Baca: Kapolri Minta Pencarian Pesawat Polri yang Jatuh Diperpanjang Menjadi 10 Hari)
Dalam sisa waktu tiga hari ini, tim akan memaksimalkan upaya pencarian hingga semua bagian pesawat maupun ketiga belas korban dapat ditemukan secara menyeluruh.
"Jenazah akan diserahkan ke keluarga setelah pencarian dinyatakan selesai," kata Martinus.
Pesawat M-28 Skytruck dengan nomor registrasi P-4201 yang dipimpin Capt Budi Waluyo, bertolak dari markas Polisi Udara Pondok Cabe Jakarta dengan terlebih dahulu transit di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, untuk mengisi bahan bakar.
Dari Pangkal Pinang, pesawat hendak terbang menuju Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Namun di tengah perjalanan, pesawat dilaporkan hilang kontak.
Sebanyak 13 personel Polri tersebut, akan ditugaskan oleh Direktorat Polisi Udara di tiga wilayah, yakni Palembang, Pangkal Pinang, dan Batam.