JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, pihaknya sudah siap melakukan moratorium ujian nasional.
Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) pun disiapkan sebagai pengganti.
"Kami sudah siap 70 persen, tinggal produk saja," kata Muhadjir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/11/2016).
Dalam konsep USBN, jenis soal akan terdiri dari pilihan ganda dan esai. Jumlah soal pilihan ganda akan dikurangi, tak seperti UN yang seluruhnya merupakan pilihan ganda.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk mendeteksi kemampuan berpikir kritis siswa.
USBN nantinya bisa dilaksanakan tanpa kertas atau paperless, sehingga dapat menghemat anggaran.
Muhadjir menyampaikan, pihaknya baru akan menghitung anggaran pelaksanaan USBN. Ia memastikan, USBN tak akan membebani anggaran provinsi, kabupaten dan kota, melainkan menggunakan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Namun, ia memperkirakan anggaran bisa mencapai sekitar Rp 1 triliun.
"Tapi ini bukan anggaran USBN melulu, ada anggaran lainnya misalnya pembinaan guru," ujarnya.
(Baca juga: Pimpinan Komisi X Minta Mendikbud Bahas Moratorium Ujian Nasional bersama DPR)
USBN nantinya juga akan mencakup seluruh mata pelajaran dan akan memasukan konten lokal maupun titipan nasional. Ia mengaku belum bisa menyatakan siap 100 persen karena belum mendapatkan instruksi presiden (Inpres).
Meski begitu, ia mengaku sosialisasi USBN telah mulai dilakukan.
"Kami undang semua kepala dinas provinsi, kabupaten kota juga akan kami undang. Jadi kalau seandainya jadi kita tinggal siap," tuturnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.