Penerimaan uang tebusan mencapai Rp 97,2 triliun. Sementara deklarasi harta mencapai Rp 4.500 triliun dan repatriasi Rp 137 triliun.
(baca: Pemerintah Yakin "Tax Amnesty" Tahap Kedua Lebih Sukses)
Menurut dia, melihat capaian itu, Indonesia patut untuk menjadi panutan.
"Tax amnesty nomor satu yang paling berhasil di dunia," ujar Rosan.
Rosan menilai, capaian Tax Amnesty itu bukan hanya telah menggenjot pendapatan Indonesia dari pajak, namun juga telah berhasil memberikan sentimen positif kepada investor.
(baca: Kesuksesan "Tax Amnesty" Dinilai Jadi Capaian Gemilang Dua Tahun Jokowi-JK)
Menurut dia, banyak investor yang menyakini bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih baik ke depannya.
"Keberhasilan tax amnesty, menjaga momentum menutup defisit sehingga kita bisa investasi dalam program infrastruktur. Dan juga hal ini diakui dunia," ujarnya.
Jokowi sebelumnya pernah menyebut Donald Trump meniru kebijakan Indonesia. Hal tersebut disampaikan Jokowi dihadapan para pengusaha, saat ia memberikan keynote speech pada Kompas 100 CEO Forum di Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Jokowi awalnya menyinggung kemenangan Donald Trump pada pilpres AS. Lalu ia membeberkan rencana Trump untuk pengembangan infrastruktur besar-besaran serta meluncurkan program Tax Amnesty.
"Karena diperkirakan perusahaan AS menyimpan sampai Rp 2,5 Triliun USD di Luar Negeri. Angka yang sangat besar sekali," kata Jokowi.
"Saya kadang berpikir, membangun infrastruktur besar-besaranan, Tax Amnesty. Kok sepertinya niru-niru kita ya," lanjut Jokowi disambut tawa para pengusaha yang hadir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.