Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Upaya Makar dari Kelompok Teroris yang Menunggangi Aksi Demonstrasi

Kompas.com - 01/12/2016, 07:59 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

Kompas TV Soal Isu Makar, Jokowi: Itu untuk Mengingatkan

Namun, target mereka meleset karena petugas keamanan tak dilengkapi persenjataan apapun.

Boy mengatakan, meski kelompok mereka kecil, namun tak bisa dipandang remeh.

Mereka mencoba mengembangkan pengaruh dunia luar agar semakin besar

"Kami tidak ingin masuk ke skenario yang mereka buat dan mereka kembangkan dari situasi yang ada," kata Boy.

Kelompok teroris tak relevan dengan makar

Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya menganggap, terlalu jauh mengaitkan kelompok teroris dengan upaya makar.

Menurut dia, yang terjadi pada aksi 4 November lalu itu terlalu besar dikendalikan oleh mereka untuk mewujudkan misi mereka, membentuk negara Islam.

"Mereka tidak punya agenda politik sebesar itu untuk mendompleng Jokowi. Jumlahnya sedikit dan tidak ada plan," ujar Harits.

Menurut Harits, sembilan orang tersebut hanya ikut-ikutan dalam kericuhan yang terjadi.

Aksi itu dinilainya cair sehingga bisa dimasuki kelompok manapun, termasuk kelompok teroris.

Namun, mereka dianggap tak punya tujuan ke arah makar.

Justru banyak aktor politik yang berpotensi membuat makar, yang justru tak dijangkau polisi.

"Tapi apakah kelompok jihadis punya keinginann revolusi? Iya, itupun dengan syarat jika situasi betul-betul chaos. Itu doktrin yang ada dalam benak mereka dan menjadi behavior dalam gerakan mereka," kata Harits.

Namun, Harits optimistis demo 2 Desember mendatang tak lagi disusupi kelompok teroris dan akan berjalan damai.

Format aksi tersebut yakni gelar sajadah, berdoa bersama, berdzikir, hingga shalat Jumat.

Tak ada agenda untuk berunjuk rasa yang menimbulkan potensi ricuh.

"Orang yang punya hasrat tidak positif akan mundur dengan sendirinya. Mereka tidak mungkin membuat keruh dan mengarahkan arus besar dengan makar ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com