JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian beberapa kali menyebutkan, ada kelompok yang menunggangi demonstrasi yang menuntut proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama yang dituduh melakukan penistaan agama.
Aksi itu, menurut Polri, telah ditunggangi oleh sekelompok orang yang akan melakukan upaya makar.
Polri akhirnya menangkap sembilan orang yang diduga kuat sebagai penunggang demo 4 November.
Ternyata, kesembilan orang itu merupakan anggota kelompok teroris pimpinan Abu Nusaibah.
Kelompok tersebut diketahui berbaiat pada Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, kesembilan orang itu tujuan utamanya untuk membentuk negara baru berlandaskan Islam di Suriah.
(Baca: Presiden Diminta Evaluasi Kapolri akibat Munculkan Isu Makar)
Mereka juga merekrut sejumlah orang untuk dibawa ke sana.
"Mereka ingin memanfaatkan kerusuhan yang terjadi sekaligus agar misi mereka segera diwujudkan," ujar Boy di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (30/11/2015).
Boy mengatakan, kelompok yang terafiliasi dengan ISIS sesungguhnya punya hasrat dari sisi politik.
Mereka memiliki keinginan kuat untuk membentuk negara Islam.
Salah satu sasaran mereka adalah Gedung DPR yang dianggap sebagai simbol demokrasi.
Jika Gedung DPR berhasil diduduk, kata Boy, akan muncul yang disebut upaya makar.
Bahkan, kelompok tersebut berencana mengibarkan bendera ISIS di Gedung DPR.
"Ada motif politik membentuk daulah islamiyah, ada motif politik untuk menduduki DPR, orang banyak mengambil momen dengan menduduki secara ilegal," kata Boy.