Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2016, 16:33 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan lebih memilih berkantor seperti biasa ketimbang mengikuti aksi damai di Lapangan Monas, Jakarta pada 2 Desember 2016.

"Kalau diundang, diminta partisipasinya, dengan senang hati saya hargai," ujar Zulkifli di beranda Istana Merdeka, Rabu (30/11/2016).

"Tapi sebagai Ketua MPR, saya tentunya 'jaga gawang' saja. Maksudnya jaga di MPR saja, di kantor," kata dia.

Zulkifli hanya menitip pesan kepada peserta unjuk rasa damai itu untuk membuktikan bahwa negara Indonesia adalah negara yang damai.

Zulkifli juga mengajak pengunjuk rasa untuk menunjukkan karakter Islami Indonesia.

"Kita tunjukkan kepada dunia bahwa walaupun mayoritas Muslim, tapi moderat, rahmatan lil alamin, damai, saling menghormati dan menghargai," ujar Zulkifli.

Dia juga berpesan agar aksi unjuk rasa itu tidak berujung ke arah memecah belah komponen bangsa.

Zulkifli mengatakan bahwa pemerintahan Joko Widodo tengah berupaya melaksanakan pembangunan di seluruh sektor, mulai dari ekonomi, politik, sosial serta pengembangan sumber daya manusia.

Oleh sebab itu, seluruh anak bangsa diharapkan tak bertindak yang dapat menciptakan gangguan.

"Pemerintah sedang dalam momentum yang tepat bekerja lebih baik, dengan tenang. Akhirnya kalau bisa menyejahterakan rakyat, bangsa juga akan terangkat," ujar Zulkifli.

(Baca juga: Makan Siang di Istana, Ini yang Dibicarakan Jokowi dan Zulkifli Hasan)

Polri dan organisasi masyarakat (ormas) yang mengikuti aksi 2 Desember 2016 sepakat bahwa kegiatan tersebut akan berlangsung secara damai.

Nantinya, aksi tersebut akan diisi dengan doa bersama, tanpa orasi, dan diakhiri dengan shalat Jumat berjamaah.

"Ini kan sudah disepakati bersama, sudah ada pembicaraan dan semangat bersama untuk menyelenggarakan acara super damai. Jadi ada komitmen-komitmen," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mapolda Metro Jaya, Senin malam.

Aksi damai tersebut merupakan aksi lanjutan yang dilakukan pada 4 November 2016, untuk mengawal proses hukum kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Polri memberi izin aksi tersebut dipusatkan di Monas, Jakarta Pusat, yang mampu menampung 600.000 orang hingga 700.000 orang. Aksi GNPF akan dimulai pukul 08.00 WIB dan akan diakhiri shalat Jumat berjamaah.

Kompas TV Jokowi: Aksi 2 Desember Ini Kan Doa, Bukan Demo
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Akun Sosmed Capres-Cawapres 2024

Akun Sosmed Capres-Cawapres 2024

Nasional
Di Hadapan Hasto, DPC PDI-P Tangsel Targetkan Kemenangan Ganjar-Mahfud 55 Persen

Di Hadapan Hasto, DPC PDI-P Tangsel Targetkan Kemenangan Ganjar-Mahfud 55 Persen

Nasional
Tanggal 12 Desember 2023 memperingati hari apa?

Tanggal 12 Desember 2023 memperingati hari apa?

Nasional
Ketika Jawaban Anak Anies Disebut Mirip Gibran Saat Dulu Ditanya soal Masuk ke Dunia Politik...

Ketika Jawaban Anak Anies Disebut Mirip Gibran Saat Dulu Ditanya soal Masuk ke Dunia Politik...

Nasional
Ketika Bocil 9 Tahun Teriak ke Gibran 'Korupsi Tuh Diberantas, Judi Jangan Cuma Diungkap'...

Ketika Bocil 9 Tahun Teriak ke Gibran "Korupsi Tuh Diberantas, Judi Jangan Cuma Diungkap"...

Nasional
Dalam Tuntutan, 2 Kios di Kalibata City dan Mobil VW Caravelle Milik Rafael Alun Dirampas untuk Negara

Dalam Tuntutan, 2 Kios di Kalibata City dan Mobil VW Caravelle Milik Rafael Alun Dirampas untuk Negara

Nasional
Minta Warga Lapor, Polri Bakal Patroli Menjaga Rumah Kosong yang Ditinggal Mudik Nataru

Minta Warga Lapor, Polri Bakal Patroli Menjaga Rumah Kosong yang Ditinggal Mudik Nataru

Nasional
Survei Poltracking Indonesia: Prabowo-Gibran Bakal Dapat Limpahan Suara Jika Anies dan Ganjar Tak Masuk Putaran 2

Survei Poltracking Indonesia: Prabowo-Gibran Bakal Dapat Limpahan Suara Jika Anies dan Ganjar Tak Masuk Putaran 2

Nasional
Survei Poltracking Indonesia Prediksi Pilpres Berlangsung 2 Putaran

Survei Poltracking Indonesia Prediksi Pilpres Berlangsung 2 Putaran

Nasional
Rafael Alun Bakal Sampaikan Pembelaan pada 27 Desember 2023

Rafael Alun Bakal Sampaikan Pembelaan pada 27 Desember 2023

Nasional
Debat Perdana Capres, Timnas Anies-Muhaimin Wajibkan Caleg Partai Koalisi Gelar Nobar

Debat Perdana Capres, Timnas Anies-Muhaimin Wajibkan Caleg Partai Koalisi Gelar Nobar

Nasional
Di Hadapan Ratusan Kader PDI-P, Hasto: Mahfud Ketua MK Tanpa Skandal

Di Hadapan Ratusan Kader PDI-P, Hasto: Mahfud Ketua MK Tanpa Skandal

Nasional
Cerita Ganjar di-'Bully' karena Tetapkan Upah Rendah

Cerita Ganjar di-"Bully" karena Tetapkan Upah Rendah

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Tak Ada Bukti Hukum Prabowo Kriminal

Budiman Sudjatmiko: Tak Ada Bukti Hukum Prabowo Kriminal

Nasional
TPN Sebut Ganjar-Mahfud Sudah Miliki Bahan Debat Besok, Hasil Kampanye dan Berbagai Pertemuan

TPN Sebut Ganjar-Mahfud Sudah Miliki Bahan Debat Besok, Hasil Kampanye dan Berbagai Pertemuan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com