Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Muhaimin, Jokowi Bantah Nomor Duakan PKB

Kompas.com - 29/11/2016, 15:00 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo membantah menomorduakan Partai Kebangkitan Bangsa dalam koalisi pemerintahan.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dihadapan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, usai keduanya makan siang di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Awalnya, wartawan menanyakan apakah keluhan Muhaimin yang merasa dinomorduakan oleh Jokowi disampaikan langsung dalam pertemuan tertutup yang berlangsung sekitar satu jam itu.

Muhaimin pun lalu menjelaskan kembali konteks pernyataannya yang ia sampaikan saat membuka Halaqoh Ulama Rakyat pada Senin kemarin.

(Baca: Jokowi-Muhaimin Bahas UU Pemilu hingga Komunikasi dengan Parpol Pendukung)

"Yang kemarin itu yang saya omongkan adalah gini, kalau mau efektif peran PKB kyai harus kerja lebih banyak lagi supaya kursinya banyak," kata Muhaimin.

"Kalau kursinya banyak pasti didenger Presiden lebih banyak. Kalo kursinya sedikit ya PDI-P dulu dibanding PKB," kata Muhaimin sambil tertawa.

Jokowi pun langsung ikut-ikutan tertawa mendengar pernyataan Muhaimin itu. Namun Jokowi menegaskan tidak ada perlakuan berbeda di antara partai koalisi pendukung pemerintah.

"Enggak, semuanya sama. Pasti dicatat dulu. Semua (usulan) partai dicatat, kalau enggak dicatat lupa. Dicatat semua. Pelaksanaan nya tentu saja kan ada kalkulasi," ucap Jokowi.

Muhaimin sebelumnya sempat curhat, usulan partainya tidak selalu didengarkan oleh Presiden Joko Widodo.

Hal tersebut disampaikan Muhaimin saat membuka Halaqoh Ulama Rakyat, di Jakarta, Senin (28/11/2016).

Dalam acara tersebut, PKB mengumpulkan para ulama untuk memberikan masukan mengenai konstitusi dan sistem berdemokrasi di Indonesia.

(Baca: Muhaimin Curhat Jokowi Beda Perlakuan terhadap Usulan PDI-P dengan PKB)

Muhaimin berjanji bahwa usulan yang datang dari para kiai nantinya akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dan sembilan fraksi lain di DPR RI.

Meskipun, Muhaimin mengakui bahwa usulan ulama yang akan disampaikan ke Presiden belum tentu akan dilaksanakan.

"Sekarang dalam koalisi pemerintah PKB nomor dua. Usulan kita ke Presiden tak seefektif PDI-P. Kalau PDI-P langsung dilaksanakan, kalau PKB dicatat dulu, baru dilaksanakan," kata Muhaimin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com