Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Ingatkan Menggulingkan Pemerintahan Ciptakan Budaya Politik yang Buruk

Kompas.com - 29/11/2016, 11:46 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengingatkan bahwa setiap usaha untuk melakukan hal-hal yang tak sesuai dengan konstitusi mengandung risiko yang sangat besar.

Ia menanggapi isu makar yang belakangan muncul seiring adanya aksi demonstrasi pada 4 November 2016 dan rencana aksi susulan pada 2 Desember 2016.

Prabowo menilai, upaya penggulingan pemerintahan akan menciptakan iklim dan budaya politik yang buruk.

 

(baca: Meski Mengaku Sering Dikhianati, Prabowo Subianto Tak Mau "Baper")

"Merebut kekuasaan bisa saja, tapi sesudah itu bagaimana? Mau memimpin dan memerintah tanpa legitimasi?" kata Prabowo dalam program Rosi di Kompas TV, Senin (28/11/2016).

"Kalau sudah kebiasaan menurunkan pemerintah di tengah jalan, ujungnya tidak ada budaya politik yang baik," sambungnya.

Ia menambahkan, kudeta seringkali menimbulkan kudeta-kudeta lainnya. Jika negara sudah memiliki budaya kudeta, kata Prabowo, maka risikonya besar.

(baca: Prabowo: Banyak Kepentingan Asing yang Ingin Indonesia Rusuh)

Kudeta militer di Indonesia, menurut dia, juga hampir tak pernah berhasil. Seorang pemimpin tetap harus memiliki legitimasi dan dipilih oleh rakyat.

"Yang jadi masalah, kadang elite politik terlalu seenaknya. Jadi asyik dengan intrik-intrik sendiri. Tapi sekarang rakyat tidak bodoh, internet di mana-mana. Jadi jangan anggap rakyat kecil bodoh," tutur mantan Panglima Kostrad itu.

 

(baca: Prabowo Buka Suara soal Kemungkinan Maju di Pilpres 2019)

Prabowo menegaskan, dirinya sebagai pembina partai selalu berusaha berjalan sesuai parameter konsitusi dan tidak egois melihat kepentingan pribadi dalam berpolitik.

Kekalahan pada Pilpres 2014 juga disinggungnya. Meski kecewa dan sedih, tetapi ia menerima hasil tersebut dan kini mendukung pemerintah terpilih.

"Bagaimana pun kita harus selalu memandang semua pihak di politik sebagai keluarga, sahabat. Ini yang berat. Di Indonesia ini kadang orang suka mendedam," ujarnya.

Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian sebelumnya menyebut aksi lanjutan pascaunjuk rasa 4 Novemver 2016, berpotensi berujung pada upaya penggulingan pemerintahan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi 'Online' Pekan Depan

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi "Online" Pekan Depan

Nasional
Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Nasional
Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Nasional
Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Nasional
Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Nasional
Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Nasional
Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Nasional
Kubu Prabowo Anggap 'Amicus Curiae' Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Kubu Prabowo Anggap "Amicus Curiae" Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Nasional
Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Nasional
Ajukan 'Amicus Curiae', Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Ajukan "Amicus Curiae", Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com