"NU sudah mengeluarkan fatwa, Jumatan di jalan tidak sah," ujar Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj di acara Kongres XVII Muslimat NU di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (24/11/2016).
Aqil mengatakan bahwa fatwa itu didasarkan pada kajian kiai dan ulama NU selama beberapa waktu terakhir.
Para ulama dan kiai NU mendasarkan fatwa itu kepada mazhab Imam Besar Syafi'i dan Maliki.
Pernyatan ini disampaikan menanggapi rencana demonstrasi yang dilakukan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) pada 2 Desember 2016.
Aksi tersebut akan dilakukan dengan shalat Jumat bersama dengan posisi imam berada di Bundaran Hotel Indonesia.
Selengkapnya baca di sini.
Baca juga: PBNU Minta Pemerintah Bubarkan Ormas yang Bertentangan dengan 4 Pilar Negara
3. Unggul Dua Juta Suara, Mengapa Hillary Ditetapkan Kalah dari Trump?
Perhitungan suara Pilpres AS hingga Rabu (23/11/2016) menunjukkan, Hillary Clinton unggul atas Donald Trump dengan selisih 2.017.563 suara.
Selisih jumlah suara yang menunjukkan keunggulan Hillary itu bisa bertambah lagi karena masih ada kartu suara yang belum dihitung.
Tidak soal berapa pun suara yang diperoleh Hillary, hal itu tidak akan mengubah hasil pemilu 8 November.
Hillary akan menjadi calon presiden kelima dalam sejarah AS dan yang kedua dalam 16 tahun terakhir yang memenangkan suara terbanyak, tetapi kalah dalam pemilu.
Kekalahan itu terjadi karena konstitusi AS yang berumur dua abad menetapkan sistem lembaga perwakilan pemilih, atau electoral college, untuk memilih presiden.
Selengkapnya soal sistem pemilu di AS baca di sini.
Juara China Open, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, mengaku dipersulit wasit saat dikalahkan ganda China, Lu Kai/Zheng Siwei, pada babak awal Hongkong Open Superseries 2016.