Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Usulkan Kerja Sama ASEAN-Pacific Alliance sebagai Alternatif TPP

Kompas.com - 20/11/2016, 11:53 WIB

KOMPAS.com - Indonesia mengusulkan kerja sama ASEAN dan negara yang tergabung dalam Pacific Alliance, sebagai alternatif dari Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) yang digagas sejumlah negara di Asia dan Pasifik.

"Kalau TPP tidak jadi, kenapa ASEAN dan Pacific Alliance tidak bangun hubungan. Itu kan lebih baik daripada TPP," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, di sela pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), di Lima, Peru, Sabtu waktu setempat atau Minggu (20/11/2016) waktu Indonesia.

Pacific Alliance beranggotakan Meksiko, Peru, Chile, dan Kolombia. Dari empat negara tersebut hanya Kolombia yang bukan anggota APEC.

Sedangkan Indonesia tidak termasuk anggota TPP yang digagas sejumlah negara di Asia-Pasifik.

Namun, TPP yang digagas sejak 2013 mulai ragu terhadap Amerika Serikat, apakah masih mempertahankan keanggotaannya atau tidak.

Ketidakpastian muncul setelah pergantian kepemimpinan dari Barack Obama kepada Donald Trump.

"Hadapi pergantian kepemimpinan di AS nanti, semua negara bersiap. Tapi sebagian besar negara percaya AS tidak berubah," kata Kalla.

Pada forum KTT APEC, Kalla mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pleno APEC Business Advisory Council (ABAC).

Sebelum diplenokan, Indonesia bersama dengan China, Selandia Baru, dan Brunei Darussalam mendapatkan tanggung jawab untuk merumuskan program penguatan usaha kecil, mikro, dan menengah.

Dalam forum APEC, Indonesia juga mengusulkan perdagangan pengembangan produk, seperti kelapa sawit, rotan, kopi, dan karet diperlakukan sama dengan produk lain, yakni dibebaskan dari bea masuk.

"Demikian pula kalau produk petani tidak boleh dihargai rendah agar tidak muncul kemiskinan baru," ujar Wapres, didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir.

(M Irfan Ilmie/ant)

Kompas TV Dunia Berkomitmen Atasi Krisis Pengungsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Nasional
Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Nasional
Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Nasional
Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Nasional
Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Nasional
Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah 'Clear', Diserahkan pada Ketua Umum

Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah "Clear", Diserahkan pada Ketua Umum

Nasional
Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Nasional
Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal 'Drop' di Yordania

Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal "Drop" di Yordania

Nasional
RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com