Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi dan "Narasi Besar" untuk Menenteramkan Masyarakat

Kompas.com - 16/11/2016, 15:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo pada Selasa (15/11/2016) lalu mengatakan, dia mempersiapkan sebuah "narasi besar" untuk menyejukkan suasana dan menimbulkan rasa tenteram di masyarakat.

Pernyataan itu disampaikan di depan jajaran Komandan Distrik Militer dan Komandan Resor Militer (Danrem) seluruh Indonesia.

Apa maksud pernyataan Presiden soal narasi besar itu?

"Kita tahu, TNI memiliki infrastruktur dari pusat hingga ke daerah. Apabila ada perintah dari saya, memberikan narasi-narasi positif, itu bisa ditangkap langsung oleh akar rumput," ujar Jokowi saat dikonfirmasi di Markas Divisi I Kostrad, Cilodong, Depok, Rabu (16/11/2016).

Presiden ingin struktur TNI dari pusat hingga ke daerah menyampaikan arahan Presiden tersebut kepada masyarakat.

"Di bawah ada Koramil, ada Babinsa. Kalau narasi itu ditangkap oleh bawah, maka akan semakin tenang," ujar Jokowi.

Selain diharapkan menciptakan kepastian dan keamanan di masyarakat, lanjut Jokowi, pola komunikasi tersebut diyakini juga bakal membuat suasana pembangunan daerah semakin lancar.

"Pembangunan dari atas sampai bawah juga dilaksanakan dengan baik," ujar Jokowi.

Pernyataan Presiden Jokowi soal narasi besar tersebut disampaikan pada saat mengunjungi Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa TNI AD) di Bandung, Selasa (15/11/2016).

"Dalam sehari dua hari ini kita akan menyiapkan sebuah narasi besar agar masyarakat betul-betul merasakan ketenangan, bukan kekhawatiran," ujar Jokowi.

Kompas TV Jokowi Gencar Safari Politik, Ini Kata Wapres JK

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com