Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Belum Bisa Tambah Kuota Jemaah Haji Indonesia

Kompas.com - 15/11/2016, 15:14 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Arab Saudi belum berencana menambah jatah kuota jemaah haji asal Indonesia.

Beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo mengklaim, Pemerintah Arab Saudi telah setuju untuk menambah kuota Indonesia.

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama Mohammed Al-Shuibi usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Selasa (15/11/2016), mengatakan, keinginan Indonesia untuk menggunakan jatah kuota Filipina dan Singapura yang tidak digunakan secara maksimal, sulit diwujudkan.

“Kuota masing-masing negara tidak bisa berubah. Maksud saya, jatah kuota haji untuk masing-masing negara, Filipina atau Singapura, harus digunakan oleh orang Singapura atau orang Filipina,” ujar Al-Shuibi.

Pemerintah Arab Saudi saat ini tengah merenovasi besar-besaran lokasi ibadah haji. Imbasnya, jatah kuota haji asal Indonesia dipangkas 20 persen.

Awalnya, jatah haji asal Indonesia sebanyak 211 ribu orang per tahun.

Jumlah tersebut kini tersisa 168.800 orang, terdiri atas 155.200 orang jamaah haji regular dan 13.600 jamaah haji khusus.

Al-Shuibi menuturkan, jika Indonesia meminta jatah haji Singapura atau Filipina, dikhawatirkan justru menimbulkan persoalan baru.

“Dalam hal ini akan bercampur kuota antar-negara akan memiliki masalah dengan negara yang berbeda,” ujar dia.

Proses renovasi itu diharapkan selesai dalam waktu dekat.

Dengan demikian, jatah kuota haji bagi Indonesia akan kembali normal.

Diberitakan BBC Indonesia, Pemerintah Arab Saudi sudah sepakat untuk menambah kuota jemaah haji asal Indonesia.

Kesepakatan tersebut dicapai ketika delegasi kedua negara bertemu di sela-sela perhelatan G-20 di Hangzhou, Cina, 4-5 September lalu.

"Kita sudah berbicara dengan Prince Mohammed dari Saudi Arabia waktu di Hangzhou, bahwa kita ingin meminta tambahan kuota haji dan beliau sudah menyampaikan akan ditambah," ujar Presiden Joko Widodo kepada wartawan.

Selain meminta penambahan kuota haji dari Pemerintah Arab Saudi, Presiden Joko Widodo juga meminta tambahan kuota dari negara-negara yang kuota jamaah hajinya tidak terserap secara maksimal.

"Saya juga sampaikan tambahan itu juga bisa ditambah lagi dengan kuota yang diberikan Filipina, Singapura, Jepang, yang tidak terpakai, akan kita pakai semuanya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com