Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PP Muhammadiyah Sebut Ada Pihak yang Ingin Benturkan Umat Beragama

Kompas.com - 14/11/2016, 19:21 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengecam keras peristiwa ledakan bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Minggu (13/11/2016) kemarin.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir memastikan, peristiwa tersebut tidak mewakili agama atau golongan apapun yang cinta damai dan kemajemukan.

Ia pun meminta agar aparat menindak tegas pelaku pengeboman tersebut.

"Kekerasan atas nama apapun dan untuk tujuan apapun merupakan tindakan merusak kehidupan. Karenanya usut tuntas pelaku dan otak di balik bom Samarinda tersebut tanpa pandang bulu," ujar Haedar melalui pesan singkat, Senin (14/11/2016).

(Baca: Ketum PBNU: Yang "Ngebom-ngebom" Itu Juga Menistakan Agama)

Berselang satu hari dari peristiwa di Samarinda, Vihara Budi Dharma yang terletak di Jalan GM Situt, Singkawang, Kalimantan Barat, dilempar botol yang diduga bom molotov oleh orang tak dikenal, Senin (14/11/2016) sekitar pukul 03.00 WIB.

Polisi masih menyelidiki pelaku pelemparan. Belum bisa dipastikan apakah yang dilempar adalah jenis bom molotov atau bukan karena botol yang digunakan berukuran kecil.

Haedar berharap agar peristiwa tersebut tidak menimbulkan sakwasangka antarumat beragama karena terjadi di rumah ibadah.

Kejadian di Vihara Budi Dharma, menurutnya, memperkuat dugaan ada pihak yang ingin membenturkan atau membubuhkan saling curiga antarumat beragama.

(Baca: Aparat Harus Segera Proses Hukum Pelaku Bom Samarinda)

Ia pun mengimbau agar semua pemeluk agama tak terpancing dan tetap menunjukkan sikap saling percaya serta melawan segala bentuk kekerasan dan rekayasa yang dapat mengacau ketertiban umum.

"Semua umat beragama akhir-akhir ini makin diuji spirit damai, toleransi, dan kebersamaannya oleh orang-orang yang tidak bertanggungjwabab. Semoga kita makin dewasa," tutur Haedar. 

Kompas TV Duka Kami untuk Intan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com