JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia mengecam aksi bom bunuh diri yang terjadi di sebuah kuil Shah Noorani di Provinsi Balochistan, Pakistan pada Sabtu (12/11/2016).
Setidaknya 30 orang tewas dan lebih dari 70 orang luka-luka. Beberapa di antaranya merupakan perempuan dan anak-anak.
Kementerian Luar Negeri Indonesia menyediakan saluran telepon khusus atau hotline bagi para warga negara Indonesia dan keluarga yang membutuhkan informasi terkait kejadian tersebut.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Islamabad dapat dihubungi melalui hotline +92 51 2832017 atau +92 345 857 1989.
Selain itu, pihak keluarga juga dapat menghubungi Direktorat Perlindungan WNI dan Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu di +62 812 9007 0027.
Kemenlu mengimbau kepada warga negara Indonesia yang berada di Pakistan untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bila berada di pusat keramaian dan perbatasan.
(Baca juga: Aksi Bunuh Diri di Pakistan, Kemenlu Imbau WNI Tingkatan Kewaspadaan)
WNI juga diimbau untuk menghindari tempat-tempat yang dinilai mengandung risiko keamanan. Selain itu juga tidak terlibat dalam kegiatan politik setempat.
Pemerintah Indonesia menyampaikan rasa simpati dan duka cita yang mendalam kepada korban dan keluarga korban atas kejadian tersebut.
(Baca: Indonesia Kecam Aksi Teror di Kuil Shah Noorani di Pakistan)
Hingga keterangan tertulis Kemenlu dibuat, Kedutaan Besar RI di Islamabad melaporkan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban serangan.
KBRI Islamabad terus memantau perkembangan di lapangan dan melakukan komunikasi dengan otoritas keamanan setempat.
Berdasarkan laporan media Pakistan yang dilansir BBC, saat kejadian ledakan, pengunjung kuil sedang menggelar ritual dhamal. Ritual ini dilakukan oleh kelompok aliran keagamaan di Pakistan.
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengutuk serangan tersebut dan menyerukan upaya penyelamatan cepat.
Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom mematikan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.