PALMERAH, KOMPAS.com - Jumat (11/11/2016) kemarin tak ada peristiwa menonjol di Tanah Air. Pemberitaan media masih didominasi efek ikutan dari peristiwa demo 4 November 2016.
Saling ancam, saling tuding, saling klaim kebenaran, dan saling melaporkan ke kepolisian mewarnai dinamika politik DKI Jakarta yang berimbas pada dinamika nasional.
Di luar berita-berita politik yang membosankan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tertangkap kamera tidur pulas di kereta dan fotonya beredar viral.
Bagi Anda yang tak sempat mengikuti berita-berita kemarin, berikut ini rangkuman berita kemarin yang layak Anda baca.
1. Foto Ganjar Pranowo Tidur di Lorong Kereta Api Jadi Viral
Foto Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang tidur di kolong kursi Kereta Api Jumat (11/11/2016) dini hari menjadi viral di media sosial.
Dalam foto terlihat, Ganjar tidur mengenakan jaket dan celana panjang. Dengan beralas selimut, Dia terlihat tidur meringkuk dalam posisi miring.
Foto Ganjar tersebut diunggah Hari Siwhed Istata dalam akun Facebooknya. Hari menulis Dalam foto yang diunggahnya itu, Hari menulis antara lain.
Dapat kiriman foto dari saudaraku yang kebetulan semalam (10-11-2016) satu gerbong kereta Purwojaya Jakarta-Cilacap dengan Gubernur Jawa Tengah.
"Mas, koncomu Gubernur kok le sare mesakke temen.." ( Mas, temanmu Gubernur kok tidurnya kasihan benar) kata saudaraku dalam komentarnya.
"Nek turu nang kursi ki raiso slonjor. Kurang angler..." kata pak ganjar berseloroh dg penumpang lainnya, lanjutnya.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga:
Difoto Saat Tidur di Kereta Api, Ganjar Tanya Siapa yang Potret
Ganjar: Saya "Nguantuk" Banget...
2. Ahok: Lebih Baik Saya Dipenjara daripada Mundur!
Dia diminta mundur karena dianggap akan terus membuat suasana tidak kondusif. Ahok menegaskan, dia tidak akan mundur dari pencalonan gubernur.
Dia mengatakan, lebih baik menjadi tersangka dan dipenjara dibanding mundur dari pilkada.
"Saya sudah bilang. Kalau suruh saya mundur, saya lebih baik ditangkap dan dipenjara," kata Ahok, di Kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Kamis (10/11/2016).
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Ahok: Kenapa Mesti Pakai Cara Barbar?
3. Dianggap Langgar Kode Etik Saat Demo 4 November, Fadli Zon dan Fahri Hamzah Dilaporkan ke MKD
Keduanya dianggap melanggar kode etik anggota Dewan saat ikut dalam aksi demonstrasi 4 November 2016 lalu.
Koordinator Tim Kuasa Hukum Komite Penegakan Pro Justisia (KPPJ) sebagai pihak pelapor, Finsen Mendrofa, mengatakan, keduanya dianggap memanaskan suasana.
"Sebagai anggota DPR wajib berada di atas semua golongan. Harus menjaga diri supaya tidak mencederai institusi DPR atau lembaga tinggi negara," ujar Finsen, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (11/11/2016).
"Dalam UU MD3 juga dikatakan bahwa setiap anggota DPR wajib memelihara kerukunan nasional, bukan justru memanas-manaskan. Kami duga itu memanas-manaskan," lanjut dia.
Baca selengkapnya di sini.
4. Aktif Kampanyekan Istri, Fadel Dicopot sebagai Sekretaris Dewan Pembina Golkar
Keputusan itu diambil lantaran Fadel dianggap sangat aktif melakukan kampanye pencalonan istrinya, Hana Hasanah Shahab, sebagai Wakil Gubernur Gorontalo.
Adapun Hana merupakan bakal calon kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan.
Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan, Fadel hanya diberhentikan dari jabatannya, bukan dicopot sebagai kader partai.
Selain karena aktif membantu kampanye istrinya yang didukung partai lain, pertimbangan lai
Fadel sempat melontarkan pernyataan bahwa kemungkinan Golkar akan mengevaluasi dukungan terhadap Ahok akibat kontroversi soal isu penistaan agama.
Baca selengkapnya di sini.
5. Seruan soal Larangan Muslim Masuk AS Sempat Lenyap dari Situs Trump, Ada Apa?
Satu janji kam panye tersebut sempat menghilang dari situs kampanye Presiden AS dari Partai Republik ini, sebelum kembali muncul pada Kamis atau Jumat WIB (11/11/2016).
Salah satu staf kampanye Trump mengatakan kepada media, teks yang diunggah pada bulan Desember pasca serangan teror di San Bernardino, California, lenyap karena kesalahan teknis.
Janji itu kembali dimunculkan setelah ada wartawan yang mempertanyakan hilangnya janji kampanye tersebut.
"Segala hal spesifik dalam bentuk siaran pers yang ada di laman itu pun dialihkan ke homepage. Hal itu kini sedang diperbaiki dan akan pulih dalam waktu tak lama," demikian bunyi pernyataan tertulis dari tim kampanye Trump.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: "Terapi Unik", 3.000-an Warga New York Bebas Tumpahkan Emosi soal Trump
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.