JAKARTA, KOMPAS.com – Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat, dinilai memberikan dampak terhadap sektor investasi AS di Tanah Air.
Pengamat hubungan internasional dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Adriana Elisabeth mengatakan, Indonesia perlu memperkuat basis keamanan dalam negeri apabila ingin melanjutkan hubungan perdagangan dengan negara Paman Sam itu.
Sebagai presiden sekaligus pengusaha, Trump memiliki banyak investasi di Asia termasuk di Indonesia.
"Nah menurut saya, political security yang harus diperhatikan. Karena kalau pada investasi kemudian ada isu kelompok ekstrem radikal, itu kan akan susah menghadapinya," kata Adriana, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/11/2016).
Tanpa menyebut secara pasti, ia mengatakan, nilai perdagangan Indonesia dan AS tidak terlalu besar.
Kendati demikian, kebijakan proteksi perdagangan yang kerap dilontarkan Trump selama masa kampanye, tentu juga akan berdampak terhadap Indonesia.
Terutama, apabila Indonesia tidak bisa menjamin keamanan dan kenyamanan iklim investasi.
"Kalau proteksi yang diberikan menguntungkan Amerika, dia akan jalan terus," ujarnya.
Trump resmi terpilih sebagai presiden ke-45 Amerika Serikat usai mengungguli Hillary Clinton. Kemenangan tersebut menjadikan Trump sebagai orang pertama tanpa pengalaman politik yang diberi mandat sebagai presiden negeri Paman Sam.
Kemenangan Trump dipastikan pada Rabu (9/11/2016) pukul 02.30 dini hari waktu bagian timur AS. (Baca: "Welcome, President Trump...")
Sejumlah lembaga survei memproyeksikan kemenangan Trump di negara bagian Wisconsin yang memberikan 270 electoral votes yang diperlukan Trump untuk menjadi penghuni baru Gedung Putih.
(Baca juga: Ucapkan Selamat, Jokowi Ajak Trump Kerja Sama Bangun Perdamaian Dunia)