JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid meyakini, aliran investasi dari Amerika Serikat meningkat seiring terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Ke-45 negara tersebut.
Menurut Meutya, sebelum terpilih menjadi presiden Trump sudah memiliki beberapa usaha bisnis di Indonesia.
"Jadi saya yakin Indonesia tidak asing lagi bahkan dapat menjadi salah satu peningkaatan tujuan investasi dari AS," kata Meutya melalui pesan singkat, Rabu (9/11/2016).
Meutya juga menyinggung mengenai sejarah kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat yang sudah terjalin sejak lama.
(Baca: Fadli Zon: Bagi Indonesia, Lebih Baik Trump Jadi Presiden AS daripada Hillary)
Ia mencontohkan dengan ditandatanganinya Comprehensive Partnership pada 2010 lalu serta kesepakatan Strategic Partnership.
Sebagai presiden terpilih, Trump harus mampu mempertahankan jalur kerja sama tersebut.
"Indonesia sebagai negara terbesar di Asean, presiden Amerika terpilih harus membangun hubungan baik sebagai mitra di Asia. Terutama dengan persoalan di Laut Tiongkok Selatan," kata Politisi Partai Golkar itu.
Trump resmi terpilih sebagai presiden ke-45 Amerika Serikat usai mengungguli Hillary Clinton.
Kemenangan tersebut menjadikan Trump sebagai orang pertama tanpa pengalaman politik apapun yang diberi mandat sebagai presiden negeri Paman Sam.
(Baca: Donald Trump Menang, Fadli Zon Ucapkan Selamat dan Unggah Swafoto)
Kemenangan Trump dipastikan pada Rabu (9/11/2016) pukul 02.30 dini hari waktu bagian timur AS.
Sejumlah lembaga survei memproyeksikan kemenangan Trump di negara bagian Wisconsin yang memberikan 270 electoral votes yang diperlukan Trump untuk menjadi penghuni baru Gedung Putih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.