Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi: Interpol Harus Punya Peran Penting Perangi "Illegal Fishing"

Kompas.com - 09/11/2016, 11:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menekankan pentingnya kerja sama multi negara untuk menyelesaikan permasalahan illegal fishing.

Menurut Susi, pencurian ikan kerap melibatkan banyak negara dalam satu kasus. 

Oleh karena itu, Susi meminta agar illegal fishing menjadi salah satu prioritas negara-negara yang tergabung dalam Interpol untuk mencari strategi penanganannya.

"Dalam dua tahun kita analisis, investigasi, dan penindakan, illegal fishing lebih dari sekadar pencurian ikan. Melibatkan banyak negara," ujar Susi dalam konferensi pers di Bali Nusa Dua Convention Center di Bali, Rabu (9/11/2016).

(Baca: Susi: Transformasi Hukum Percepat Penyelesaian Kasus "Illegal Fishing")

Susi menjadi pembicara utama dalam sidang umum Interpol. Ia berbagi pengalaman menangani persoalan kelautan, seperti halnya illegal fishing.

"Satu kapal, krunya bisa dari berbagai negara. Memang melibatkan multi nasional. Dan sebaiknya Interpol mengambil peran yang penting dan sangat dibutuhkan dalam hal ini," kata dia.

Susi mengatakan, perlawanan Indonesia terhadap illegal fishing bisa begitu kuat karena adanya dukungan politik dari Presiden Joko Widodo.

Jokowi, kata dia, punya misi menjadikan laut sebagai masa depan bangsa. Hal itu sejalan dengan misi Susi yang ingin menindak tegas kejahatan di kawasan perairan Indonesia.

Bagi banyak negara, kata Susi, aksi tersebut tidak mudah karena melawan pengusaha di negara-negara besar.

(Baca: "Illegal Fising" Bukan Hanya soal Ikan, melainkan Juga Penyelundupan BBM, Narkoba, dan Senjata)

"Bagi kita awalnya juga tidak mudah, karena praktik illegal fishing ini tidak hanya sekadar pencurian ikan tapi melibatkan uang yang sangat besar, keuntungan yang luar biasa," kata Susi.

Susi mengatakan, perlu ketegasan masing-masing negara untuk memecahkan persoalan ini.

Menurut dia, illegal fishing merupakan musuh bersama di negara manapun. Oleh karena itu, butuh sinergitas antarnegara yang bisa ditumbuhkan lewat forum Interpol.

"Pelaku-pelaku bisnis yang melakukan kriminal begini bukan mewakili negara, tapi mewakili kejahatan. Ya kita mesti tumpas bersama," kata Susi.

Kompas TV 2 Kapal Vietnam Pencuri Ikan Ditangkap

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com