JAKARTA, KOMPAS.com - Tim kuasa hukum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyambangi Sekretariat Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Selasa (8/11/2016).
Koordinator tim kuasa hukum HMI, Muhammad Syukur Mandar maksud kedatangan para pengacara ini adalah mengadukan tindakan polisi yang menangkap lima kader HMI.
Menurut Syukur, polisi telah melakukan tindakan sewenang-wenang dalam penangkapan itu.
Lima kader HMI ditangkap dengan dugaan pelaku rusuh usai unjuk rasa 4 November.
Syukur mengatakan, tindakan sewenang-wenang polisi tampak dari penangkapan secara paksa kader HMI.
(Baca: Anggota HMI Mengaku Terprovokasi Serang Polisi pada 4 November)
Bahkan, polisi yang menangkap Sekretaris Jenderal HMI, Ami Jaya, tidak menggunakan seragam resmi kepolisian.
Selain itu, lanjut Syukur, jumlah polisi yang diterjunkan dalam upaya penangkapan terkesan berlebihan.
"Ada 30 personel polisi datang ke PB HMI tengah malam. Kemudian menyergap dengan cara paksa dan membawa Sekjen PB HMI. Lainnya diambil di rumah, dan dua lagi ditangkap di jalanan," kata Syukur.
Syukur mengatakan, seharusnya proses penangkapan terhadap kader HMI dilakukan melalui prosedur yang berlaku.
(Baca: Tim Kuasa Hukum Sebut Penangkapan Kader HMI Tindakan Sewenang-wenang)
"Kalau kami diduga rusuh, ya disurati, dipanggil, terus datang memberikan keterangan supaya dia bisa didampingi kuasa hukum. Itu kan normal," ucap Syukur.
Selain mendatangi Komnas HAM, tim kuasa hukum HMI juga berencana mendatangi Kompolnas, Komisi III DPR RI, dan Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri.
Mereka akan menyambangi ketiganya Rabu (9/11/2016) besok.
Polda Metro Jaya menangkap lima anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada Selasa (8/11/2016) dini hari. Kelima kader tersebut, yakni II, AJ, RM, RR, dan MRD.
(Baca: Polisi Tetapkan Lima Anggota HMI Tersangka Kericuhan pada Demo 4 November)
Masing-masing masih berstatus mahasiswa di universitas berbeda.
Kelima mahasiswa ini diamankan karena diduga kuat telibat aksi kericuhan pada saat aksi unjuk rasa pada Jumat lalu di depan Istana Negara, Jakarta.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.