Penurunan
Selain aspek positif kepahlawanan, terekam pula kondisi memprihatinkan masa kini.
Hasil jajak pendapat Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) yang dilaksanakan pada 22-24 Oktober 2016 memperlihatkan pandangan menurunnya nilai-nilai kepahlawanan dalam masyarakat dan elite politik. Tercatat separuh bagian responden (50,6 persen) yang mengungkapkan hal ini.
Sebanyak 46,2 persen responden mengungkapkan nilai-nilai kepahlawanan dalam profesi tokoh politik, termasuk anggota DPR, masih lemah.
Salah satu faktor utama penyebab hal tersebut adalah aparat penegak hukum dan masyarakat yang tersekat pada pembudayaan sadar hukum.
Kesadaran hukum dalam masyarakat kurang ditunjang aspek pendidikan, sosial, dan sistem yang berlaku.
Meskipun terjadi penurunan nilai-nilai kepahlawanan dalam masyarakat dan elite politik, di sisi lain, jajak pendapat juga menemukan fakta tentang meningkatnya salah satu aspek kepahlawanan.
Dari jawaban responden terpantau cukup besarnya keberanian masyarakat masa kini untuk melaporkan berbagai tindak melanggar hukum.
Tercatat hampir separuh (48 persen) responden menyatakan kesediaannya dalam inisiatif mengungkap tindakan melanggar hukum, seperti korupsi, narkoba, dan kriminalitas.
Secara umum, hasil jajak pendapat menunjukkan pemahaman nilai-nilai kepahlawanan masyarakat berkutat pada dua hal mendasar, yaitu aspek rasa patriotisme dan rasa nasionalisme.
Responden yang memahami nilai-nilai kepahlawanan pada sisi patriotisme mencapai 25,1 persen. Sementara nasionalisme 14,2 persen dan yang menilai keduanya 58,8 persen.
Penjajahan ekonomi
Alih-alih sudah bebas merdeka, mayoritas responden berpandangan bahwa dominasi ekonomi oleh pihak asing terhadap Indonesia merupakan salah satu bentuk penjajahan baru.
Lemahnya daya saing dan rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat dipersepsi sebagai salah satu bentuk penjajahan masa kini.
Selain ekonomi, pada urutan berikutnya konsumerisme juga dipandang sebagai penjajahan masa kini. Sementara penjajahan ideologi hanya dipersepsi oleh 12,1 persen responden.
Data Laboratorium Ketahanan Nasional Lemhannas (Labkurtannas) menunjukkan bahwa terjadi penurunan ketahanan ideologi di 12 provinsi pada 2015 jika dibandingkan dengan tahun 2014.
Peringatan Hari Pahlawan setiap 10 November tetap dinilai publik sebagai momentum penting untuk mengingat jasa-jasa pahlawan dan menanamkan ingatan kepada rakyat, khususnya bagi generasi muda.
Hampir semua responden menilai, peringatan Hari Pahlawan sangat bermanfaat untuk menumbuhkan rasa cinta kepada para pahlawan. (MG Retno Setyowati/Litbang Kompas)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.