Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Jadikan Agama Barang Murah untuk Mengejar Target Politik"

Kompas.com - 03/11/2016, 08:33 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak kalangan menilai aksi unjuk rasa yang akan dilakukan oleh sejumlah kelompok masyarakat pada Jumat 4 November 2016 rentan disusupi kepentingan politik.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menilai, hal tersebut tidak bisa dimungkiri mengingat momentumnya sangat dekat dengan penyelenggaraan pilkada serentak.

Menurut Lukman, agama memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat dan kerap memengaruhi dinamika politik.

"Sejak ratusan tahun lalu, bangsa kita terkenal sebagai bangsa yang religius. Komunitas masyarakat yang tidak bisa memisahkan nilai-nilai keagamaan dari kehidupan keseharian. Kemudian, agama dengan berbagai paham yang muncul juga ikut memengaruhi dinamika politik," ujar Lukman di program Mata Najwa yang ditayangkan Metro TV,Rabu (2/11/2016).

Menurut Lukman, saat ini agama sering digunakan dengan pendekatan yang konfrontatif. Hal tersebut akhirnya menimbulkan gejolak antarkelompok.

Seharusnya, kata Lukman, agama dipraktikkan dengan pendekatan yang promotif. Artinya, agama sebagai alat untuk menjaga kebinekaan.

(Baca: Wali Kota Bima Imbau Warga Jangan Terprovokasi Isu Penistaan Agama)

"Agama sering kali tidak dijalankan dengan pendekatan promotif. Ini yang akhirnya membuat gejolak, apalagi dengan yang berbeda agama," kata Lukman.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menegaskan prinsip bahwa agama tidak bisa dicampuradukkan dengan politik.

Menurut Said Aqil, apabila agama dijadikan alat untuk mengejar kepentingan politik, akan mudah sekali terjadi konflik.

"Prinsip yang penting jangan mencampuradukkan agama dengan politik. Jangan jadikan agama barang murah dalam mengejar target politik. Ini asal muasal kita mudah marah," ujar Said.

Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid pun menuturkan, jika agama sebagai komoditas politik, itu akan berpengaruh buruk terhadap interaksi sosial di masyarakat.

(Baca: Jokowi Minta Tokoh Politik dan Agama Ikut Dinginkan Suasana Jelang Pilkada)

Dia menyebut konflik yang terjadi di Ambon dan Poso merupakan akibat dari sentimen agama yang dibawa ke dalam persoalan politik.

"Jangan sampai agama dijadikan sebagai komoditas politik. Di indonesia, sudah banyak daerah yang terjadi konflik berdarah akibat SARA dipakai untuk urusan politik. Contohnya di Ambon dan Poso. Sudah cukup bangsa ini mengalami konflik," kata Yenny.

Kompas TV Respons Politik Jelang Demo 4 November
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com