JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengakui, sebagai oposisi, partainya kerap kali keras melayangkan kritik terhadap pemerintah.
Hal tersebut disampaikan Prabowo saat menerima Presiden Joko Widodo di kediamannya, di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin (31/10/2016).
"Saya terang-terangan dengan menteri beliau, sama beliau juga. Pak (Jokowi), kadang-kadang Gerindra keras karena kami bertanggung jawab ke konstituen kami," kata Prabowo.
Namun, lanjut Prabowo, kritik keras terhadap pemerintah itu pada ujungnya adalah untuk kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Prabowo mengatakan, Gerindra mempunyai kewajiban untuk selalu memberikan kritik dan masukan kepada pemerintah.
(Baca: Jokowi di Rumah Prabowo: 2019 Bisa Saja Ada Rivalitas Lagi)
"Saya siap setiap saat diminta oleh pemerintah untuk memberi masukan demi kepentingan rakyat dan bangsa," ujar Prabowo.
Ia juga sempat menyinggung kompetisi antara dia dan Jokowi pada Pilpres 2014 lalu.
Prabowo menegaskan bahwa rivalitas tersebut sudah berakhir dan kini ia memiliki hubungan yang baik dengan Jokowi.
"Dan dari awal saya yakin beliau sebagai patriot, keinginan beliau yang terbaik untuk bangsa. Saya patriot, saya ingin yang terbaik," ucap Prabowo.
Pertemuan pada hari ini adalah pertemuan ketiga antara Jokowi dan Prabowo setelah Pilpres 2014.
Jokowi pernah mendatangi kediaman keluarga Prabowo di Kertanegara, Kebayoran, Jakarta Selatan, saat masih berstatus presiden terpilih pada 17 Oktober 2014 lalu.
(Baca: Kembali Ditemui Jokowi, Prabowo Merasa Dapat Kehormatan Besar)
Prabowo lalu membalas kunjungan dengan menemui Jokowi di Istana Bogor pada 29 Januari 2015.
Dalam kunjungan kali ini, Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Seusai pertemuan tertutup sekitar dua jam, Prabowo sempat mengajak Jokowi untuk berkuda.