Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Penting Peran Media, Kapolri Contohkan Kasus Jessica

Kompas.com - 27/10/2016, 11:11 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian menganggap media massa berpengaruh besar untuk mempengaruhi persepsi publik.

Ia mencontohkan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso. Siang ini, hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat akan membacakan putusan atas perkara tersebut.

"Hari ini semua mata akan memandang satu kasus saja, yaitu Jessica. Itu karena media menyorotnya setiap hari, dari awal," ujar Tito di hadapan Kepala Bidang Humas kepolisian se-Indonesia di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/10/2016).

"Akan beda pandangan jika media tidak pernah liput sebelumnya, tiba-tiba dibacakan vonis," kata dia.

Hal tersebut menandakan bahwa media sudah melekat kuat dengan keseharian masyarakat. Media, kata Tito, mampu menggiring opini publik, baik itu positif maupun negatif tergantung kepentingan media tersebut.

Kekuatan media itulah yang ingin dimanfaatkan Tito untuk mengangkat citra Polri di mata masyarakat. Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya humas kepolisian membina hubungan baik dengan media.

"Dengan media, kami punya potensi luar biasa untuk membangun persepsi publik yang positif, dapat mengambil peran untuk menjaga stabilitas kamtibnas," kata Tito.

Tito mengatakan, Polri memiliki banyak kasus yang menarik untuk disorot. Lagi-lagi, ia mencontohkan kasus Jessica yang menyedot perhatian mulai tahap penyelidikan hingga persidangan.

"Kasus Jessica sudah lebih menarik dari kasus migas, kelangkaan minyak atau keberhasilan pemerintah membangun infrastruktur. Banyak isu yang ditangani polisi bisa jadi isu besar," kata Tito.

Misalnya, kata dia, dalam kasus penyanderaan di Pondok Indah, beberapa media menyorot detik-detik penyelamatan sandera secara langsung.

Dalam tayangan tersebut, muncul persepsi publik bahwa polisi cekatan dan profesional dalam menangani perkara. Tito mengatakan, tayangan tersebut dapat menutup sisi negatif ribuan polisi lain yang tak terekspos.

"Sebaliknya, pengungkapan kasus narkotik, teroris, jarang terekspos di masyarakat karena tertutup dengan video polisi terima pungli yang menjadi viral. Langsung persepsi publik muncul, polisi masih banyak pungli," kata Tito.

Kompas TV Kapolri: Reformasi Polri Akan Tekan Perilaku Koruptif
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com