Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Belum Puas dengan Pertumbuhan Investasi Selama Dua Tahun Terakhir

Kompas.com - 26/10/2016, 17:40 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku belum puas dengan realisasi pembangunan nasional yang berasal dari investasi selama dua tahun terakhir.

Ia meminta kementerian terkait melakukan evaluasi dan perbaikan pada berbagai sektor yang belum maksimal.

"Saya melihat loncatan (pembangunan) dalam dua tahun ini dapat dikatakan belum. Padahal (investor) yang antre banyak. Sehingga kita harapkan ini menjadi evaluasi kita semuanya," kata Jokowi, saat rapat terbatas mengenai pembiayaan investasi non APBN, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Jokowi mengatakan, pihak swasta memerlukan gambaran dari proyek investasi yang akan ditawarkan oleh pemerintah.

Menurut dia, gambaran tersebut belum sepenuhnya bisa disuguhkan dengan baik sehingga sulit dibaca oleh investor.

"Gambaran-gambaran seperti itu yang sampai sekarang saya lihat, swasta belum bisa membaca. Artinya hanya disuguhkan lokasi-lokasi. Hanya disuguhkan rencana yang tidak disertai dengan kalkulasi-kalkulasi awal," tambah Jokowi.

Jokowi juga menilai, pemerintah belum maksimal memfasilitasi hal-hal mendasar yang dapat meyakinkan investor seperti pembebasan lahan, ketersediaan listrik, dan ketersediaan energi.

Demikian pula terkait masalah pengurusan perizinan.

"Investasi non pemerintah terutama di sektor infrastruktur tidak muncul begitu saja. Harus kita dorong, harus kita siapkan, harus kita fasilitasi, harus dilakukan upaya khusus," papar Presiden.

Jokowi kembali menekankan bahwa pemerintah sangat tergantung pada swasta untuk melakukan pembangunan infrastruktur sekaligus menggerakkan ekonomi.

Sebab, pembiayaan infrastruktur yang ditargetkan pemerintah mencapai Rp 4.900 triliun. Sementara, APBN dalam 5 tahun hanyaRp 1.500 T.

"Kalau hanya tergantung APBN, jangan terlalu berharap," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadir Open House di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadir Open House di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Menlu Retno Telepon Wamenlu AS Pasca Serangan Iran ke Israel: Anda Punya Pengaruh Besar

Menlu Retno Telepon Wamenlu AS Pasca Serangan Iran ke Israel: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
'One Way', 'Contraflow', dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

"One Way", "Contraflow", dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

Nasional
Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Nasional
KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com