JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusumah, mengakui, pihaknya mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 dengan harapan mendapatkan pengakuan dari Presiden Joko Widodo.
"Siapa sih yang enggak mau dinilai positif oleh Presiden, kepala negara, sah-sah saja," kata Dimyati, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/10/2016).
Hal tersebut disampaikan Dimyati menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Fadli menyatakan curiga bahwa Djan Faridz mendukung Ahok karena ingin mendapatkan pengakuan dari pemerintah sebagai PPP yang sah.
Dengan mendukung Ahok, kata Fadli, pihak Djan ingin mengambil hati pemerintah.
(Baca: Fadli Zon: Djan Faridz Dukung Ahok untuk Merayu Jokowi)
Namun, Dimyati menekankan bahwa tujuan utama pihaknya mendukung Ahok-Djarot adalah untuk kebaikan Jakarta.
Menurut dia, kinerja pasangan petahana selama ini sudah sangat baik dan mengakomodir kepentingan umat Muslim.
"Intinya ini untuk kepentingan Jakarta, kan saya ini bersahabat dengan Pak Jokowi sudah lama juga. Apalagi dengan Ahok. Saya kalau enggak bersahabat dengan Ahok, sudah nyalon Gubernur Jakarta," ujar Dimyati.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya belum bisa bertemu Ahok karena kesibukannya.
Dalam waktu dekat, PPP Djan akan bertemu Ahok untuk menyampaikan dukungan secara resmi.
Dimyati mengatakan, PPP juga akan membuat kontrak politik yang menyatakan Ahok harus membela kepentingan umat Islam. Setelah itu, akan dilakukan deklarasi secara resmi.
"Deklarasinya kami targetkan pekan depan lah," ujar Dimyati.
Adapun, PPP yang diakui pemerintah dan memegang surat keputusan Menteri Hukum dan HAM saat ini adalah yang dipimpin Romahurmuziy atau Romy.
SK dikeluarkan oleh Menkumham setelah digelar Muktamar Islah di Asrama Haji April 2016 lalu yang menghasilkan Romy sebagai ketua umum dan Arsul Sani sebagai Sekjen.