PALMERAH, KOMPAS.com – Kepolisian menangkap tangan enam pegawai di Kementerian Perhubungan karena melakukan pungli.
Operasi tangkap tangan tersebut menjadi berita utama pada Selasa (11/10/2016), salah satunya karena Presiden ikut memantau langsung di lokasi. Hal ini untuk menunjukkan bahwa negara bertekad memberantas pungli.
Berita lain yang tak kalah menarik adalah penghentian penjualan Samsung Galaxy Note 7 yang dilaporkan sering terbakar, serta penutupan tempat hiburan malam yang sering dijadikan sebagai lokasi transaksi narkoba.
Berita selanjutnya adalah soal sidang Jessica yang berlangsung hari ini dengan acara membacakan pledoi. Menurut rencana, pledoi akan dibacakan sendiri oleh Jessica
Berita lain yang cukup unik adalah penemuan uang Rp 90 juta dari seorang pengemis yang terjaring razia.
Berikut 5 berita kemarin yang sebaiknya Anda simak:
1. Penangkapan Pelaku Pungli di Kemenhub
Salah satunya ditangkap beserta barang bukti berupa uang yang diduga sebagai suap untuk memuluskan sejumlah proses yang seharusnya dilakukan secara online.
Menyusul operasi tangkap tangan yang dilakukan kepolisian terhadap beberapa oknum di Kementerian Perhubungan, Presiden Joko Widodo menyatakan perang terhadap kegiatan pungli atau pungutan liar.
Jokowi sampai meninjau langsung operasi tangkap tangan yang dilakukan polisi di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (11/10/2016) sore.
Sejumlah kalangan menilai tindakan Jokowi memantau di lokasi ini berlebihan. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, misalnya menilai tak ada urgensinya kehadiran Presiden di sana.
Hal yang sama juga diungkapkan Wakil Ketua DPR Fadli Zon, yang mempertanyakan langkah itu sebagai upaya menutupi isu lain. Terlebih lagi, uang pungli dari oknum PNS yang disita hanya puluhan juta rupiah.
Meski begitu, Istana Kepresidenan merespons anggapan publik tersebut dengan menegaskan, kedatangan Jokowi itu sebenarnya bukan untuk melihat proses operasi tangkap tangannya.
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo menyatakan kedatangan Presiden Jokowi lebih pada upaya memperbaiki pelayanan publik.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
2. Samsung Kubur Galaxy Note 7
"Karena keselamatan konsumen adalah prioritas tertinggi, kami telah memutuskan untuk menghentikan penjualan dan produksi Galaxy Note 7," sebut Samsung dalam sebuah pernyataan yang dirangkum KompasTekno dari The Wall Street Journal.
Keputusan Samsung untuk menghentikan produksi dan penjualan Galaxy Note 7 secara permanen itu disampaikan dalam sebuah pengajuan dokumen kepada regulator di Korea Selatan, hanya sehari setelah produksinya dihentikan sementara.
Menyusul berita di atas, harga saham Samsung terjun bebas sebesar 8 persen. Penurunan ini merupakan yang terbesar dalam 8 tahun terakhir.
Baca penjelasan selengkapnya di sini.
3. Pemprov DKI Tutup Diskotek Mille’s
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, Catur Laswanto mengatakan, langkah ini diambil setelah sebelumnya kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) menemukan adanya penyalahgunaan narkoba dari oknum anggota polisi di diskotek tersebut.
"Sebelumnya di lokasi yang sama pada bulan Mei lalu juga ditemukan kasus serupa. Berarti ada unsur pembiaran, sanksinya kita tutup," kata Catur, Senin (10/10/2016).
Catur menyampaikan telah memberi peringatan keras kepada pengelola sejak pertama kali ditemukan adanya penyalahgunaan narkoba di Diskotek Mille's.
"Dalam beberapa kali kesempatan kita juga sudah sering ingatkan, kalau ketemu akan ditutup. Ini masih ada, berarti pengawasannya tidak berjalan," ucapnya.
Baca beritanya selengkapnya di sini.
4. Jessica akan Bacakan Pledoinya
"Pleidoi akan dibacakan Jessica sama penasihat hukum, Jessica dulu yang membacakan. Jessica bikin sendiri pembelaannya. Kalau dari penasihat hukum sendiri juga ada," kata Otto saat dihubungi Selasa malam.
Otto menjelaskan, Jessica telah membuat materi pleidoi berdasarkan perasaan dan ungkapan hatinya. Materi pleidoi Jessica disusun tanpa ada masukan sama sekali dari pihak penasihat hukum.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
5. Pengemis Terjaring dengan Uang 90 Juta
Ketika terjaring, petugas menemukan Muklis membawa uang tunai bernilai puluhan juta rupiah di kantong celana dan barang bawaannya.
"Pak Muklis mengaku mengemis di Jakarta selama enam tahun dan telah mengumpulkan uang Rp 90 juta. Kata dia, uang itu murni hasil dari mengemis sehari-hari," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursidin, melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com.
Mursidin menjelaskan, sewaktu Muklis terjaring razia, awalnya petugas tidak melihat dia membawa uang dalam jumlah besar. Tumpukan uang itu baru ketahuan belakangan ketika Muklis digeledah oleh petugas.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.